Kemdikbud Tetapkan Batas Waktu Pencairan BSU BLT Guru Honorer, Jangan Sampai Terlewat

13 Desember 2020, 22:19 WIB
BLT Kemendikbud PTK Non PNS Cair, Begini Syaratnya /Kabar Joglosemar/Galih Wijaya

KABAR JOGLOSEMAR - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menetapkan batas waktu untuk pengaktifan rekening pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau BLT guru honorer yang mulai dicairkan pada bulan Desember 2020.

Oleh karena itu, guru dan tenaga kependidikan non PNS di lingkungan Kemdikbud harus segera cek nama penerima BLT Guru honorer di laman info.gtk.kemdikbud.go.id

Untuk bantuan ini, Kemdikbud memang membuatkan rekening baru untuk setiap guru atau tenaga pendidikan yang menerima.

Baca Juga: Arti Ayat Kursi dan Rahasia 3 Waktu Mustajab Membacanya

Bukanya tanpa pemberitahuan, batas waktu pengaktifan rekening ini sudah diumukan sebelumnya.

Dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makariem pada 17 November 2020 lalu dalam peluncuran program, dikatakan batas waktu pencudaairan ialah pertengahan tahun 2021.

Untuk tanggal tepatnya ditetapkan yakni pada tanggal 30 Juni 2021, guru honorer maupun tenaga pendidik sudah harus mencairkan bantuan.

Baca Juga: Lewat Website Prakardus, Penghasilan Pelaku UMKM Meningkat 700 persen

"Diberikan kesempatan mengaktifkan rekening hingga 30 Juni 2021. Kita memberikan waktu sangat panjang untuk memastikan kalau ada kendala teknis jadi cukup waktu untuk mendapatkannya," ujar Mendikbud, Nadiem Makariem pada 17 November 2020 lalu saat meluncurkan program dikutip dari YouTube Kemdikbud RI.

Untuk teknis pencairan guru honorer, maupun tenaga pendidik harus mengaktifkan rekening dan baru bisa mendapat BSU BLT guru honorer.

Jadi, bagi Anda yang sudah tercatat sebagai penerima BLT guru honorer Rp 1,8 juta dari Kemdikbud, sebaiknya segera melakukan pencairan atau menyiapkan dokumen pencairan.

Baca Juga: Pakai KTP untuk Cek Segera Penerima Banpres BLT UMKM Rp 2,4 Juta di eform.bri.co.id

Dilansir KabarJoglosemar.com dari Kemdikbud, ada 2.034.732 orang tenaga kependidikan penerima bantuan.

Penerima bantuan itu terdiri dari dosen, guru, guru yang diberi tugas sebagai kepala sekolah, pendidik PAUD, pendidik kesetaraan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, hingga tenaga administrasi.

Terkait teknis penyaluran, Kemendikbud akan membuatkan rekening baru untuk setiap PTK penerima BSU Kemendikbud. Bantuan disalurkan secara bertahap mulai November 2020.

Baca Juga: Jahilnya Jin BTS yang Bawa Kabur Kartu Kredit Suga untuk Liburan 3 Hari

Untuk mendapat bantuan ini, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi di antaranya: 
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
3. Memiliki penghasilan di bawahRp 5 juta
4. Tidak menerima Bantuan Subsidi Upah/Gaji dari Kementerian Ketenagakerjaan sampai dengan tanggal 1 Oktober 2020
5. Tidak menerima kartu prakerja sampai dengan tanggal 1 Oktober 2020

Baca Juga: Tahun 2022 Seluruh Desa di Indonesia Mendapat Akses Internet

Sementara untuk proses pencairan bantuan subsidi upah BLT guru honorer, setiap tenaga kependidikan membuatkan rekening baru.

Sebelum ke pencairan, pendidik dan tenaga kependidikan harus menyiapkan dokumen diantaranya ialah:
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP).
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) jika ada.
3. Surat Keputusan Penerima BSU (diunduh dari Info GTK atau PDDikti)
4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (diunduh dari Info GTK atau PDDikti)

Baca Juga: Ini 3 Doa saat Turun Hujan yang Baik untuk Diamalkan Lengkap dengan Arti dan Terjemahannya

Nantinya pengajar atau tenaga pendidik membawa dokumen yang dipersyaratkan untuk mencairkan subsidi upah BLT guru honorer Rp 1,8 juta dan menunjukkan ke petugas bank penyalur untuk diperiksa. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler