CERPEN: Tuyul Berjalan

- 15 Oktober 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi tuyul berjalan
Ilustrasi tuyul berjalan /Instagram/@jubah.iblis via Era.id

KABAR JOGLOSEMAR - Hidup di sebuah pesantren tentunya sudah tidak asing lagi dengan segudang peraturan yang harus ditaati. Adanya peraturan itu, ditujukan untuk mendidik dan menata agar setiap santri memiliki kepribadian yang baik.

Tak bisa dipungkiri, selalu ada saja santri yang melanggar peraturan tersebut. Contohnya, sudah jelas ada peraturan santri dilarang membawa HP. Akan tetapi banyak yang sembunyi-sembunyi membawanya. Seperti kisah dibawah ini.

Malam hari di saat semua santri sudah waktunya untuk istirahat, ada sidak dadakan dari pengasuh pondok. Tiba-tiba saja, mereka langsung memasuki kamar santri putra.

Sontak saja hal ini membuat para santri putra kaget dan yang membawa hp langsung disembunyikan. Tanpa salam dan dengan ucapan tegas, pengasuh pun langsung memberi pengumuman.

Baca Juga: CERPEN: Aku Membutuhkan Kasih Sayangmu

"Perhatian-perhatian! Saya ke sini karena mendapat laporan jika beberapa di antara kalian ada yang membawa HP. Saya minta kejujuran dari kalian masing-masing! Silahkan yang merasa membawa HP, berikan HP itu sekarang!" Himbau pengasuh tegas.

Para santri hanya terdiam tertunduk, tidak ada yang berani menatap wajah sang pengasuh.

"Jika tidak ada yang mengaku dan memberikannya sendiri, maka saya yang akan menggeledah kamar kalian masing-masing!" tegas pengasuh lagi.

Dan benar saja, setelah digeledah pengasuh menemukan beberapa HP yang disembunyikan para santri. Pengasuh pun langsung menyita semua HP tersebut.

Pagi harinya, semua santri berkumpul untuk apel pagi. Santri putra yang HP nya tersita semalam harap-harap cemas hukuman apa yang akan menanti mereka.

Pengasuh pun tahu isi hp mereka. Di dalam HP para santri ada banyak SMS dengan pujaan hati mereka. Padahal mereka tahu jelas larangan keras bahwa santri tidak boleh ada yang pacaran.Baca Juga: CERPEN: Melepaskanmu dengan Bismillah

Apel pagi telah selesai, namun ada beberapa santri yang harus tetap tinggal di tempat. Terutama para santri yang telah melanggar peraturan membawa HP. Di tengah-tengah lapangan para santri putra yang dikenai sanksi, satu persatu mereka diberi hukuman dicukur rambutnya sampai gundul.

Setelah selesai digunduli, mereka disuruh ke kelas masing-masing untuk mengikuti pembelajaran. Bak melihat tuyul-tuyul yang sedang berjalan beriringan, para santri lain yang menyaksikan tak bisa menahan tawa mereka. Karena para santri yang dihukum disuruh berjalan menuju kelas mereka sambil melambai-lambaikan tangan mereka layaknya artis yang sedang fashion show. *** (Rusda)

 

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah