CERPEN: Melepaskanmu dengan Bismillah

14 Oktober 2020, 19:01 WIB
Ilustrasi pergi kuliah ke luar negeri /Lauren Salisbury via Gooverseas

KABAR JOGLOSEMAR - “Sar.." teriak Bimo memanggil Sarah yang berjalan mendahuluinya. 

Mendengar ada yang memanggil namanya, Sarah membalikkan badannya untuk melihat siapa yang memanggilnya. “Kenapa?” tanya Sarah dengan nada dinginnya dan wajah datar.

“Em.. anterin aku ke perpustakaan yuk, ambil buku paket kimia“ ajak Bimo kepada Sarah. Namun Sarah menolaknya.

“Maaf Bimo, aku tidak bisa soalnya aku harus pulang cepat, ayah dan bunda sudah menunggu aku di rumah“ ucap Sarah dengan sesopan mungkin dan berusaha meyakinkan Bimo. 

“Ya sudah tidak apa-apa aku pergi dulu ya, kamu hati-hati di jalan,“ jawab Bimo disertai senyumannya yang bisa membuat semua cewek jika melihatnya mungkin akan senang dan bahagia. Tapi hal itu tak berlaku untuk Sarah.

Ia justru merasa geli jika berada di dekat Bimo. Karena Sarah mengetahui jika Bimo masih menyimpan perasaan dengannya, sementara ia tidak. Sarah sudah membuang perasaannya itu jauh-jauh dan sudah melupakan tentang Bimo.

Baca Juga: CERPEN: Ketika Cinta Bersemi di Pesantren

Setelah pulang dari sekolahnya, Sarah kemudian mengganti pakaiannya dan membersihkan badannya. Kemudian ia menemui kedua orang tuanya. Entah kenapa tiba-tiba kedua orang tua Sarah menyuruh ia untuk pulang cepat. Katanya, ada yang ingin dibicarakan kepada Sarah dan ada sangkut paut dengan dirinya.

“Ayah.. Bunda... “ panggil Sarah dengan raut wajah senangnya.

“Sini sayang  duduk di samping ayah sama bunda...“ ucap bundanya yang juga memasang wajah senang.

Kemudian Sarah duduk di antara kedua orang tuanya. “Kenapa kok tumben ayah sama bunda menyuruh aku balik cepat?“ tanya Sarah yang membuat kedua orang tuanya mengubah ekspresi wajahnya. 

“Sayang, dengarkan ayah sama bunda dulu ya,“ ucap ibunya yang diangguki oleh Sarah. Hal itu membuat Sarah menjadi semakin penasaran. Ingin rasanya ia mendengar langsung pokok pembicaraan orang tuanya. “Sayang... Pertama ayah sampaikan ini demi kebaikan kamu dan masa depan kamu...“ ucap ibunya yang merasa takut jika putrinya akan menolak keinginan kedua orang tuanya.

“Iya bunda, pasti Sarah turuti apa kata ayah dan bunda, karena itu kan demi kebaikan aku bun...“ ucap Sarah meyakinkan kedua orang tuanya.

“Jadi begini sayang, ini kan ayah sama bunda sudah merencanakannya sejak kamu masih duduk di bangku SMP dan ini untuk melanjutkan pendidikanmu ke jenjang yang lebih tinggi, jadi ayah sama bunda menginginkanmu bisa  melanjutkan di universitas pilihan ayah dan ibu. Apakah kamu mau dengan keputusan ayah dan bunda?“ tanya ayahnya kepada putri kesayangannya.

Baca Juga: CERPEN: Aku Membutuhkan Kasih Sayangmu

Sarah membalasnya dengan anggukan. Melihat hal itu, kedua orang tua Sarah pun tersenyum bahagia walaupun sebenarnya mereka tak mau berpisah  dengan anak sulungnya ini.

Setelah beberapa minggu kemudian, akhirnya Sarah pun lulus dari masa putih abu-abunya dan sekarang ia akan segera menjadi mahasiswa yang berkuliah di luar negeri.

Sarah pun mengemasi barang-batangnya dibantu dengan sang bunda. “Sayang apakah kamu benar mau menerima keputusan ini?“ tanya bunda dengan suara yang amat lirih akan tetapi masih bisa didengar oleh Sarah.

“Iya bunda aku mau kok. Bunda tidak usah kawatir kan di sana juga masih ada nenek dan kakek yang merawat dan jagain aku,” ucap Sarah dengan menampilkan wajah seakan-akan ia bergembira akan tetapi di dalam hatinya ia merasa sedih karna meninggalkan kedua orang tuanya dan juga adik yang masih kecil.

“Sayang maafkan bunda“ ucap bunda kemudian memeluk Sarah dengan erat yang dibalas pelukan Sarah yang tak kalah eratnya. 

“Bunda... Ayah.... Aku akan baik-baik saja di sana, kan aku bisa jaga diri lagi pula masih ada nenek dan kakek yang siap jaga in aku“ ucap Sarah kepada ayah dan bundanya.

“Sayang kami maaf banget harus melakukan ini kepada kamu, karena ini demi kebaikan dan masa depan kamu sayang...“ ucap ayahnya.

Baca Juga: CERPEN: Iri Sempitkan Hati

“Sudahlah, ayah dan bunda jangan minta maaf terus aku jadi tidak enak, aku memang menginginkan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Jadi ayah dan bunda jangan khawatir ya, lepaskan aku dengan Bismillah. Karena dengan begitu, aku bisa tenang dan fokus untuk belajar di sana“ ucap Sarah meyakinkan mereka.

“ Iya sayang kita akan selalu mendoakanmu selalu dan ayah harap kamu bisa menjadi seorang yang sukses di kemudian hari nanti“ ucap ayahnya yang diangguki oleh bunda dan Sarah.

Beberapa saat kemudian Sarah sudah harus berangkat menuju tujuannya dan mereka pun siap untuk mengantarkannya sampai ke bandara.

Sesampainya di bandara Sarah pun pamit dan meminta doa agar selamat sampai tujuannya. Akhirnya waktu ia berangkat pun telah tiba. Kedua orang tuanya memeluknya dengan erat sebagai tanda perpisahan. *** (Eva Sriatun)

Editor: Galih Wijaya

Tags

Terkini

Terpopuler