10 Amalan Utama pada Akhir Bulan Dzulhijjah, Menjelang Bulan Muharram yang Menghasilkan Pahala

- 11 Agustus 2020, 10:51 WIB
Ilustrasi Islam.
Ilustrasi Islam. //Pixabay

KABAR JOGLOSEMAR – Bulan Dzulhijjah sebentar lagi akan berakhir. Tanda bahwa tahun baru Hijriyah 1442  pun sudah di depan mata. Tahun baru Islam hendaknya dijadikan momentum untuk memperbaiki amalan dan ibadah kita satu tahun ke depan.

Dalam sejarah umat Islam, bulan Muharram menjadi bulan yang sangat berpengaruh, penuh barokah, serta rahmah.

Berikut ini adalah amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan di bulam Muharram yang dikutip kabarjgolosemar.com dari dalamislam.

Baca Juga: Klarifikasi Youtuber Turah soal Tudingan Kasus Pelecehan Seksual di Twitter

1.Perbanyak Amalan Soleh

Perbanyaklah beramal soleh saat bulan Muharram untuk mengharap pahala dari AllahSWT. Amalan sholeh akan membuat kita semakin taat kepada Allah SWT yakni dengan membaca Al Quran, berdzikir, puasa, shadaqah, dan amalan shalih lainnya.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bersabda di dalam tafsir firman Allah ta’ala pada Surat At Taubah ayat 36, 

“maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian…, Allah telah mengkhususkan empat bulan dari kedua belas bulan tersebut. Dan Allah menjadikannya sebagai bulan yang suci, mengagungkan kemuliaan-kemuliaannya, menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan tersebut lebih besar (dari bulan-bulan lainnya) serta memberikan pahala (yang lebih besar) dengan amalan-amalan shalih.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir)

2.Jauhi Maksiat

Kemaksiatan yang dilakukan di bulan Muharram akan mendapatkan dosa yang lebih besar. Oleh karena itu, bulan Muharram adalah bulan untuk menjauhi kemaksiatan pada Allah.

Qotadah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya kezaliman pada bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada kezaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan haram tersebut. Meskipun kezaliman pada setiap kondisi adalah perkara yang besar, akan tetapi Allah Ta’ala menjadikan sebagian dari perkara menjadi agung sesuai dengan kehendaknya.”

3.Perbanyak Puasa

Puasa yang dilakukan saat bulan Muharram sama baiknya dengan puasa di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, perbanyaklah puasa sunnah selama bulan Muharram.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah sholat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

Baca Juga: Daftar Lagu Wajib Nasional Beserta Lirik untuk Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2020

4.Puasa Asyuro

Puasa Asyuro yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram akan mendapatkan pahala penebus dosa selama setahun yang sudah berlalu.

Hari Asyuro merupakan hari yang selalu dijaga keutamaannya oleh Rasulullah seperti dalam hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dimana beliau berkata, 

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam begitu menjaga keutamaan satu hari di atas hari-hari lainnya, melebihi hari ini (yaitu hari ‘Asyuro) dan bulan yang ini (yaitu bulan Ramadhan).” (HR. Bukhari dan Muslim)

5.Muhasabah dan Intropeksi Diri

Muhasabah dan introspeksi diri juga malan berikutnya yang harus diperbanyak pada bulan Muharram. Hal itu sebagai bentuk perenungan diri seiring dengan bertambahnya usia. Ini semua dilakukan sebagai bekal menuju perjalanan panjang di akhirat yakni dengan memperbanyak amalan amalan shalih.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Al Hasyr: 18)

6.Taubat

Manusia selalu mempunyai kesempatan untuk melakukan taubat atas dosa-dosa atau maksiat yang sudah diperbuat. Taubat artinya kembali pada Allah SWT dari perkara yang Allah SWT benci secara lahir dan batin menuju ke perkara yang Allah SWT senangi.

Taubat yang sesungguhnya adalah menyesal dengan semua dosa yang sudah diperbuat pada masa lalu dan kemudian meninggalkannya serta bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.

Memasuki bulan Muharram segeralah untuk melakukan taubat karena ini merupakan tugas yang berlangsung untuk seumur hidup.

Baca Juga: Bocoran Huawei Mate X2 yang Hadir dengan Layar Lipat ke Dalam

7.Puasa Sunnah 11 Muharram

Selain puasa 10 Muharram, sebagian ulama juga menyarankan untuk melaksanakan puasa tanggal 11 Muharram sesudah puasa Asyura.

“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).

Dalam hadits di atas yang dihasankan Syaikh Ahmad Syakir menguatkan tentang anjuran puasa sunnah 11 Muharram.

Hadis tersebut juga diperkuat oleh hadis lainnya yang diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra,

“Puasalah sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya.”

8.Tidak Berbuat Dzalim

Pada bulan Muharram disebutkan bahwa maksiat yang dilakukan akan mendapatkan dosa yang lebih besar. Oleh karena itu, jauhilah perbuatan dzalim baik dalam perkara kecil atau pun perkara besar. Hal itu sesuai dengan firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, 

“Maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.”(QS. at-Taubah: 36)

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takutlah kalian terhadap kedhaliman, karena sesungguhnya kedhaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat.” (HR. Muslim dan lainnya)

Beliau juga bersabda dalam hadis lainnya, “Tidak ada dari satu dosapun yang lebih pantas untuk dicepatkan siksanya dari pelaku dosa itu baik di dunia maupun di akhirat daripada melewati batas (kedhaliman) dan memutus silaturrahim.” (ash-Shahihah, no. 915)

9.Menyantuni Anak Yatim

Pada bulan-bulan biasa pun menyantuni anak yatim memiliki pahala yang besar terlebih di bulan Muharram. Banyak-banyaklah menyantuni anak yatim di bulan Muharram karena termasuk dalam pahala yang dianjurkan Allah SWT.

Baca Juga: 5 Rekomendasi HP di Bawah Rp 1 Juta untuk Dipakai Belajar Online

10.Menjenguk Orang Sakit

Menjenguk orang sakit di bulan Muharram pahalanya seperti sudah menengok orang satu dunia. Setelah itu dilanjutkan dengan sholat 4 raka’at dan setiap raka’at sesudah membacakan surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membacakan surat Al Ikhlas sebelas kali.

Sholat dilaksanakan pada waktu dhuha dengan niat sholat sunnah mutlak. Jika amalan tersebut dilakukan maka dosa selama 50 tahun akan diampuni.

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: dalamislam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x