Puasa Asyura, Puasa yang Dapat Menghapus Dosa Setahun Lalu

- 3 Agustus 2021, 21:48 WIB
Ilustrasi- Rukun Puasa
Ilustrasi- Rukun Puasa /Pixabay/chiplanay

KABAR JOGLOSEMAR- Pada Tahun Baru Islam ini bulan pertama yaitu bulan Muharram, bulan yang suci karena tidak diperbolehkan oleh Allah Ta'ala untuk berbuat dosa seperti berperang, ataupun dosa yang lainnya.

Pada bulan Muharram terdapat puasa sunnah yang memiliki keutamaan yaitu dapat menghapus dosa satu tahun sebelumnya. Puasa sunnah tersebut sangat dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu puasa Asyura.

Baca Juga: 4 Kesalahan Saat Menyikat Gigi Picu Kerusakan

Puasa Asyura sebelumnya telah dilakukan oleh para kaum musyrik dari Mekah, Rasulullah pun ikut berpuasa, Setelah Nabi dan kaumnya berhijrah ke Madinah, kaum Yahudi juga berpuasa.

Ketika Nabi Muhammad tahu bahwasannya orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram Nabi menambahkannya satu hari sebelumnya yaitu pada tanggal 9 Muharram yang disebut puasa Tasu'a.

Pada saat itu hukum berpuasa Asyura masih wajib, namun setelah mendapat perintah puasa Ramadhan hukumnya diganti menjadi sunnah.

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan orang agar berpuasa padanya, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ia adalah suatu hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika datang tahun depan, insya Allah kita berpuasa juga pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Maka belum lagi datang tahun berikutnya itu, Rasulullah SAW pun wafat.” (HR. Muslim dan Abu Dawud).

Baca Juga: 8 Keutamaan Menuntut Ilmu Menurut Pandangan Islam Beserta Dalilnya

Tata Cara Puasa Asyura

1. Niat

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

“Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta'ala.”

Berniat puasa Asyura sebaiknya dilaksanakan pada malam hari, tetapi boleh pada pagi hari dengan syarat belum makan apapun dan tidak melakukan hal yang membatalkan puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah,

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ هَلْ عِنْدَكُمْ شَىْءٌ. فَقُلْنَا لاَ. قَالَ فَإِنِّى إِذًا صَائِمٌ. ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِىَ لَنَا حَيْسٌ. فَقَالَ أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا . فَأَكَلَ

Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau bertanya, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak ada.” Beliau pun bersabda, “Kalau begitu saya puasa.” Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).” Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantap makanan tersebut. (HR. Muslim).

Baca Juga: Luar Biasa, Ini 4 Manfaat Muhasabah Diri atau Introspeksi Menurut Islam

2. Sahur

Sahur merupakan sunnah yang dilakukan ketika hendak berpuasa, tujuan sahur yakni agar mendapatkan keberkahan juga pahala.

Selain itu juga dapat sebagai energi untuk puasa. Akan tetapi apabila sahur tidak dikerjakan tidak masalah karena hanya sunnah dan puasa tetap sah.

3. Berpuasa

Berpuasa dilakukan sejak terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari, pada saat itu tidak diperbolehkan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum, maksiat, dan berhubungan dengan suami istri. Selain itu berpuasa juga untuk menahan diri dari hawa nafsu sendiri.

Baca Juga: Cara Mengunduh Sertifikat Vaksin untuk Syarat Perjalanan, Buka Laman pedulilindungi.id

4. Berbuka

Berbuka dilakukan pada saat waktu magrib yaitu pada saat matahari telah terbenam. Berbuka ini dilakukan untuk melepas lapar dan juga dahaga selama sehari penuh berpuasa.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x