4 Adab Ketika Berbuka Puasa

- 20 Juli 2021, 10:34 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa /Pexels/khats cassim

KABAR JOGLOSEMAR- Banyak orang berpuasa kemudian mendengar adzan magrib langsung menyantap hidangan yang ada di meja tanpa adanya doa ataupun bentuk syukur. Padahal detik-detik sebelum berbuka merupakan waktu yang ijabah untuk berdoa.

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’ anhu dia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Doa orang tua kepada anaknya, (2) Orang yang berpuasa ketika berbuka, (3) Do’a orang yang sedang safar (musafir).” Hadits Shohih (HR. al-Baihaqi)

Baca Juga: 4 Keutamaan Berdzikir, Kepada Allah SWT

Tentu saja berbuka tanpa berdoa maupun dengan adab merupakan perkara hal yang sia-sia, alangkah baiknya ketika hendak berbuka puasa hendaknya melakukan 4 adab sebagai berikut:

1. Berdoa ketika hendak berbuka

Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya bagi orang berpuasa, pada waktu berbuka tersedia do’a yang makbul, diantaranya dengan membaca:

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِى وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَلِيْ

Artinya: “Ya Allah, aku memohon ampun kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu.” (HR. Ibnu Majah).

Adapun doa ketika berbuka puasa:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَ ثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Artinya: “Telah pergi rasa haus dan menjadi basah semua urat, dan pahala telah tetap, insyaa Allah.”

Ada juga doa berpuasa yang lain dari suat hadits:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ، أَنّهُ بَلَغَهُ ” أَنّ النّبِيّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: اللَّهُمّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

” Dari Muadz bin Zuhrah, bahwasanya telah sampai kepadanya, sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan :Allahumma Laka Sumtu Wa’Ala Rizqika Afthortu (Ya Allah untukmulah aku berpuasa dan atas rezkimu aku berbuka) (Riwayat : Abu Daud dan Baihaqi)

Namun hadits tersebut cacat karena hadits tersebut lemah, dan mursal atau sanadnya terputus.

Perlu diingat ketika hendak membaca doa ketika berbuka puasa dibaca setelah minum ataupun makan seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam apabila telah berbuka puasa, beliau berdoa : “Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.” Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki” (Hadits Hasan).

Baca Juga: 7 Cara Memasak Daging Sapi Agar Cepat Empuk dan Tidak Alot, Bisa Pakai Bahan Sederhana

2. Menyegerakan ketika waktu berbuka

Ketika waktu berbuka janganlah menahan rasa lapar maupun dahaga agar dikatakan orang yang hebat, justru sebaliknya saat sudah waktunya berbuka bersegeralah untuk melepas rasa tersebut sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ: أَحَبَّ عِبَادِى إِلَىَّ أَعْجَلُهُمْ فِطْرَا

Artinya: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Hamba yang paling Aku cintai adalah yang paling cepat berbuka.”(HR. At-Tirmidzi).

Dalam sabdanya yang lain:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Sering Marah-marah? Ini 5 Cara Mengatasinya menurut Islam

3. Berbuka secukupnya

Dalam hal apapun cukup merupakan yang terbaik, begitu pula ketika berbuka. Hendaknya berbuka secukupnya dan jangan sampai perut terasa kenyang.

مَا مَلأَ ابْنُ آدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسَبِ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ فَاعِلاً فَثُلُثُ لِطَعَامِهِ وَثُلُثُ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

Artinya: “Tidak ada tempat paling buruk yang dipenuhi isinya oleh manusia, kecuali perutnya. Karena sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Kalaupun ia ingin makan, hendaknya ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, an-Nasa’i dan At-Tirmidzi).

4. Berbuka dengan kurma

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ فَعَلَى تَمَرَاتٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan ruthab (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud dan Ahmad).***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x