Puasa Syawal Belum Terlaksana Pada 2-7 Syawal? Berikut Niat dan Tata Caranya

- 20 Mei 2021, 07:38 WIB
Ilustrasi menjalankan puasa
Ilustrasi menjalankan puasa /Pixabay/chiplanay

KABAR JOGLOSEMAR - Hari raya Idul Fitri menjadi tanda jika umat Islam memasuki bulan Syawal. Setelah puasa Ramadhan, umat Islam juga masih menjalankan puasa Syawal yang dapat dilakukan mulai 2 Syawal.

Lantas bagaiamana tata cara menjalankan puasa Syawal?

Amalan sunah yang dianjurkan salah satunya puasa Syawal 6 hari. Setelah bulan puasa Ramadhan terlewati, umat Islam kembali puasa 6 hari di bulan Syawal.

Baca Juga: Diperpanjang Sampai Juni 2021, Simak Cara Mengecek Penerima BST Rp300 Ribu Login Pakai Alamat KTP

Ketentuan puasa dilakukan pada 6 hari dalam bulan Syawal. Puasa sunah ini diutamakan dapat dikerjakan berturut-turut namun juga diperbolehkan terpisah jika keadaan tidak memungkinkan.

Jika bisa dilakukan 6 hari tanpa terputus akan lebih baik. Lakukan sesegera mungkin, yakni menyegerakan kebaikan dan ibadah. Idealnya dilakukan pada 2-7 Syawal.

Namun, bisa juga dilakukan pada tanggal lain dalam bulan Syawal. Menjalakan puasa Syawal 6 hari setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 20 Mei 2021: Ricky Berubah Bantu Aldebaran, Betapa Sialnya Elsa Ketahuan Jahat

Sebagaimana anjuran dalam hadist  Abu Ayyub Al-Anshari r.a., Nabi SAW.,

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

Sehingga puasa di bulan Syawal ini merupakan kesempatan untuk memperbanyak pahala.

Jika umat Islam memiliki utang puasa Ramadhan maka diisarankan untuk menggantinya terlebih dulu (qodho puasa).

Baca Juga: Kakak Korban Dipaksa Rahasiakan Kondisi Adiknya yang Jadi Korban Ritual Dukun Ruwat di Temanggung

Adapun mereka yang diperbolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan adalah orang sakit, jompo, perempuan hamil, perempuan haid, perempuan di masa nifas, ibu menyusui, musafir.

Setelah Ramadhan berakhir, mereka diharuskan membayar hutang puasa. Caranya, mengganti dengan berpuasa di bulan lain atau membayar fidyah.

Cara berpuasa sunah di bulan Syawal sama seperti saat Ramadhan. Hendaknya menahan lapar dan hawa nafsu mulai dari matahari terbit hingga terbenam.

Baca Juga: Ditanya Pesugihan, Mbah Mijan Masih Dalami Keanehan Soal ‘Anak Genderuwo’ yang Tewas di Temanggung

Sebelum menjalankan puasa sunah di bulan Syawal, umat Islam wajib melafalkan bancaan niat puasa. Berikut niat puasa sunah di bulan Syawal:

"Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillâhi ta‘ala."

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT."

Selain itu, niat puasa sunah juga boleh dilakukan pada siang hari. Tentunya, jika yang bersangkutan belum makan dan minum, serta tidak melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Baca Juga: Ashanty Tenangkan Arsy yang Nangis Meraung-raung Ingin Balik ke Indonesia, Kenapa?

Berikut ini niat puasa Syawal pada siang hari:

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillâhi ta‘ala."

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT."

Segeralah menjalankan puasa Syawal 6 hari dan menyegerakan kebaikan. ***

 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x