Masih Percaya Mitos Dilarang Menikah di Bulan Syawal? Berikut Ini Penjelasan Berdasarkan Hadis

- 18 Mei 2021, 19:44 WIB
Ilustrasi pernikahan di Bulan Syawal
Ilustrasi pernikahan di Bulan Syawal /Pixabay.com/Pexels
 



KABAR JOGLOSEMAR - Syawal merupakan suatu bulan yang mana setiap umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa Syawal selama enam hari setelah Idul Fitri.

Di samping itu, bulan Syawal juga menyimpan sejumlah mitos, salah satunya larangan menikah.

Tak sedikit masyarakat yang percaya mitos bahwa selama bulan Syawal mereka dilarang menikah. Sebab, konon bulan Syawal sendiri merupakan waktu yang tidak baik untuk menikah.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Keguguran, Atta Halilintar: Sampai Jumpa di Surga

Di luar mitos bulan Syawal tersebut, berdasarkan hadis diriwayatkan bahwa Rasulullah saw menikahi Sayyidah Aisyah serta menggaulinya pada bulan Syawal.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي.... متفق عليه.

Arti : “Dari Aisyah RA ia berkata, ‘Rasulullah SAW menikahi aku pada bulan Syawal dan menggauliku (pertama kali juga) pada bulan Syawal. Lalu manakah istri-istri beliau SAW yang lebih beruntung dan dekat di hatinya dibanding aku?’” (Muttafaq ‘Alaih).

Baca Juga: Heboh Tewasnya 'Anak Genderuwo' di Temanggung Korban Ritual, Begini Nasib Sang Dukun

Sementara itu dalam sebuah mazhab, Muhyiddin Syaraf An-Nawawi menjelaskan bahwa hadis di atas merupakan respon untuk menyangkal kemakruhan menikah, menikahkan hingga berhubungan suami-istri di bulan Syawal.

فِيهِ اسْتِحْبَابُ التَّزْوِيجِ وَالتَّزَوُّجِ وَالدُّخُولِ فِي شَوَّالٍ، وَقَدْ نَصَّ أَصْحَابُنَا عَلَى اسْتِحْبَابِهِ، وَاسْتَدَّلُوا بِهَذَا الْحَدِيثِ وَقَصَدَتْ عَائِشَةُ بِهَذَا الْكَلَامِ رُدَّ مَا كَانَتِ الْجَاهِلِيَّةُ عَلَيْهِ وَمَا يَتَخَيَّلُهُ بَعْضُ الْعَوَامِ اليَوْمَ مِنْ كَرَاهَةِ التَّزَوُّجِ وَالتَّزْوِيجِ وَالدُّخُولِ فِي شَوَّالٍ وَهَذَا بَاطِلٌ لَا أَصْلَ لَهُ وَهُوَ مِنْ آثَارِ الْجاَهِلِيَّةِ كَانُوا يَتَطَيَّرُونَ بِذَلِكَ لِمَا فِي اسْمِ شَوَّالٍ مِنَ الْاِشَالَةِ وَالرَّفْعِ

Arti : “Hadits ini mengandung anjuran untuk menikahkan, menikah, atau dukhul pada bulan Syawal sebagaimana pendapat yang ditegaskan oleh para ulama dari kalangan kami (mazhab Syafi’i)."

Baca Juga: Aurel Hermansyah Keguguran, Unggah Foto USG dan Tulis 'Selamat Jalan Anakku Sayang'

Mereka berargumen dengan hadits ini, Siti Aisyah RA dengan perkataan ini, bermaksud menyangkal apa telah dipraktikkan pada masa jahiliyah dan apa menguasai alam pikiran sebagian orang awam pada saat itu bahwa makruh menikah, menikahkan atau berhubungan suami istri di bulan Syawal.

Padahal ini merupakan kebatilan yang tidak memiliki dasar dan pengaruh pandangan orang jahiliyah yang menganggap sial bulan tersebut karena kata Syawal yang diambil dari 'isyalah' dan 'raf̕’' (mengangkat),”

Secara garis besar, berdasarkan hadis di atas bisa dinilai bahwa fenomena dilarang menikah pada bulan Syawal merupakan sebuah mitos yang berawal dari tradisi zaman jahiliah. ***



Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x