Simak Ketentuan dan Cara Membayar Fidyah Hutang Puasa Bagi Ibu Hamil Maupun Orang Sakit

- 23 Maret 2021, 19:01 WIB
Ilustrasi Bulan Ramadhan
Ilustrasi Bulan Ramadhan ///PIxabay/beingboring/..PIxabay/beingboring

KABAR JOGLOSEMAR - Ibadah puasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Sehingga setiap orang yang beragama Islam wajib menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 2021.

Sebagaimana diketahui ibadah puasa Ramadhan 2021 akan segera tiba pada pertengahan April mendatang. Ramadhan merupakan hari yang ditunggu-tunggu umat Islam karena penuh berkah dan ampunan.

Baca Juga: Mengkaji Kembali Inti dari Puasa Jelang Ramadhan 1442 H Menurut Gus Muwafiq

Kendati begitu, ada saja rencana yang membuat rencana puasa tidak berjalan lancar seperti sedang sakit, hamil, atau menyusui. Ada yang masih hutang puasa Ramadhan?

Salah satu cara melunasi hutang puasa Ramadhan adalah dengan membayar fidyah. Namun, tidak semua orang boleh membayar hutang puasa dengan fidyah.

Soal hutang puasa Ramadhan, hukumnya wajib diganti pada hari lain selain Ramadhan. Apakah Anda masih punya hutang puasa?

Fidyah atau tebusan merupakan salah satu cara membayar hutang puasa. Lantas bagaimana cara membayar fidyah?

Tebusan atau fidyah ini boleh dibayarkan seseorang yang tidak menjalankan puasa Ramadhan. Selain itu juga tidak mampu melunasi puasa karena sakit.

Adapun fidyah boleh dilakukan oleh orang yang sakit dan tidak kuat menjalankan ibadah puasa bahkan tak sanggup menggantinya.

Menurut beberapa ulama, fidyah berlaku untuk orang yang tidak puasa karena sudah tua atau lemah, ibu hamil dan menyesuai serta orang yang menunda kewajiban mengqadha puasa Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya tiba.

Baca Juga: Simak Tips Puasa Untuk Ibu Hamil di Bulan Suci Ramadhan, Penuhi Cairan Hingga Santap Makanan Ini

Bayar fidyah adalah memberi makan 1 orang kurang mampu atau miskin untuk mengganti 1 hari puasa. Umumnya, fidyah untuk  1 hari sebanyak 0,6 kilogram hingga 1 kilogram.

Tujuan fidyah merupakan santunan kepada orang-orang miskin sehingga boleh memberikan fidyah dalam bentuk uang. Misalnya uang senilai beras tersebut.

Fidyah ini dibayarkan sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan. Pemberian ini dapat dilakukan sekaligus, misalnya membayar fidyah untuk 5 hari disalurkan kepada 5 orang miskin. Bisa juga diberikan hanya kepada 1 orang miskin saja sebanyak 5 hari.

Pelaksanaan fidyah bisa dilakukan pada bulan puasa saat itu juga atau boleh ditunda sampai hingga hari terakhir Ramadhan.

Perlu ditegaskan jika fidyah tidak boleh dibayar sebelum Ramadhan tiba. Bagaimana dengan ibu hamil atau ibu menyusu? Bagi ibu hamil atau menyusui yang membatalkan puasa karena mengkhawatirkan anak-anaknya, diharuskan untuk mengqadha puasanya.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 1442 H Sebentar lagi, Ini Tips Puasa Aman Untuk Penderita Diabetes

Apabila belum genap atau melunasi hutang puasa hingga bulan Ramadhan berikutnya maka dianggap wajib menambahkan pembayaran fidyah.

Dengan membayar fidyah, gugurlah suatu kewajiban ibadah puasa yang telah ditinggalkan. ***

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x