3 Penyakit dan Hama pada Tanaman Aglonema, Pemula Harus Tahu

1 Oktober 2020, 14:49 WIB
Aglonema Anda Sering Dihinggapi Penyakit, Berikut Tips Cara Mengatasinya /nalinratphi/Getty Images/iStockphoto

KABAR JOGLOSEMAR - Bagi pecinta tanaman hias tentu tidak akan melewatkan aglonema untuk menjadi salah satu koleksinya.

Hobi bertanam memang sedang digemari oleh masyarakat. Penyebab salah satunya adalah kondisi pandemi COVID-19 yang memaksa orang untuk berkativitas di rumah saja.

Hal itu dimanfaatkan orang untuk merawat tanaman hiasnya agar tumbuh subur dan cantik.

Baca Juga: Harga Rp 1 Jutaan, 6 HP Oppo Ini Cocok untuk Belajar Online

Aglonema dipilih dan banyak diburu karena bisa menjadi hiasan baik di dalam ruangan maupun di luar atau teras.

Bagi pemula yang baru mencoba tanaman hias harus bisa mengenali hama dan penyakit aglonema bisa membuat aglonema mati.

Dikutip oleh kabarjoglosemar.com dari Ringtimes Banyuwangi dalam artikel yang berjudul 3 Jenis Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Aglaonema, Berikut Penanggulangannya disebutkan bahwa  penting dalam mengetahui hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman aglonema.

Hama adalah salah satu hewan yang mengganggu tanaman yang secara fisik dapat dilihat tanpa bantuan alat.

Hama dan penyakit yang ada pada Aglaonema bermacam-macam jenisnya. Berikut penjelasannya adalah hama yang banyak menyerang Aglaonema beserta cara penanggulangannya.

Baca Juga: Tukar Uang Rp 75 Ribu Hari Ini di Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, dan CIMB Niaga dengan Syarat Berikut

 

1. Ulat

Hama ulat ini biasanya menyerang daun. Cara  menanggulanginya adalah dengan mengambil ulat secara mekanis.

Akan tetapi apabila jumlahnya banyak, maka ulat tersebut harus dibasmi dengan menggunakan insektisida yang disemprotkan 2 minggu sekali.

Insektisida yang dapat digunakan adalah Decis 25 EC 0,5-1 ml/l, Atabron 1 ml/l, atau Buldok 25 EC dosis 0.5-2 ml/l.

2. Kutu Putih (Kutu kebul)

Hama ini menyerang batang dan daun bagian bawah. Biasanya ia sering menyerang Aglaonema di dataran rendah dibanding dengan dataran tinggi.

Cara penanggulangannya yaitu membersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan insektisida encer. Setelah itu, daun disemprotkan kembali dengan insektisida. Insektisida kontak atau sistemik yang bisa digunakan, seperti mitac 200 EC dosis 1-2 ml/l, Decis 1 cc/l, dan Cofidor 200 SL dosisi 1 ml/l.

Baca Juga: 7 Jenis Tanaman Hias dengan Harga Mahal, Ada Aglonema dan Sansivera

3. Belalang

Sama halnya dengan ulat, belalang juga menyerang daun.

Cara menanggulanginya adalah dengan menangkapnya secara manual. Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun-belalang tidak bisa terbang dengan sayap basah.

Anda juga dapat menyemprotkan Confidor 200 SL dosis 1 ml/l. Campurkan Decis 2,5 EC dosis 0,75-1 ml/l dengan frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali.

 

Adapun penyakit yang biasa menyerang Aglaonema adalah sebagai berikut,

1. Busuk Akar

Ditandai dengan busuknya daun, batang yang berlubang dan layu hingga akarnya berwarna coklat kehitaman.

Cara menanggulanginya adalah dengan mengganti media baru yang lebih porous, lalu potong bagian akar yang busuk dan oleskan fungisida pada bekas potongan.

Bisa juga dengan menyemprotkan fingisida Previcur N dosis 1 ml/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos Non PKH di Link Kemensos

Baca Juga: 6 Keutamaan Surat Al Ikhlas, Setara dengan Sepertiga Al Quran dan Sebagai Pembuka Pintu Rezeki

2. Bercak Daun

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Ditandai dengan adanya bercak pada daun yang lama kelamaan akan membusuk.

Cara menanggulanginya adalah dengan memotong daunnya secara langsung.

Dapat juga menyemprotkan fungisida folicur 25 WP dosis 1-2 g/l atau folicur 250 EC dosis 1-2 ml/l. Selain itu, dapat juga dengan menggunakan Score dosis 1 cc/l. Frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali. Pupuk berkadar kalsium tinggi juga dapat membantu mengatasi penyakit ini.

3. Virus

Ditandai dengan daun yang berubah menjadi kekuningan atau menjadi keriting. Perubahan ini terjadi akibat virus tersebut dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada daun. Virus ini susah untuk ditanggulangi. *** (Shofia Munawaroh/Ringtimes Banyuwangi)

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler