KABAR JOGLOSEMAR - Aktivitas berjemur dilakukan masyarakat untuk meningkatkan imun tubuh hingga dapat vitamin D alami. Tentu saja ada beberapa yang perlu diperhatikan jika kulit terbakar atau sunburn.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan jika kulit terbakar termasuk tips berjemur yang baik.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINSDV mengungkapkan bahwa kasus sunburn banyak muncul di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Rahasia Tubuh Kecil Taeyeon SNSD
Kulit terbakar dapat terjadi kalau berjemur di bawah sinar matahari langsung dengan durasi yang lama. Pasalnya, semakin lama berjemur justru menimbulkan dampak buruk pada kulit. Semakin lama berjemur bukan berarti baik untuk kulit.
"Banyak pasien merasa butuh vitamin D dosis tinggi berpikir semakin lama berjemur akan semakin baik,” ungkapnya beberapa waktu lalu dilansir Kabar Joglosemar dari Antara.
Sedangkan jika sampai muncul masalah kulit terbakar atau sunburn maka pertolongan pertamanya adalah mengoleskan pelembap.
Pelembap dapat mengurangi gatal dan kering namun jangan hanya mengaplikasikan pelembap tipis. Apabila pertolongan pertama ini tidak membantu meredakan sunburn, maka perlu periksa ke dokter.
Susie mengungkapkan durasi dan waktu berjemur yang tepat, saat pagi sekitar pukul 08.00 atau 09.00, maka lama berjemur bisa 15 menit-30 menit.
Apabila baru melakukannya pukul 11.00 atau 12.00 cukup berjemur selama 5 menit saja. Susie menerangkan cukup area tangan, lengan dan tungkai saja yang terkena sinar matahari langsung.
Baca Juga: 23 Prestasi BTS yang Membuat Mereka Masuk Hall of Fame Guinness World Records
"Enggak perlu satu badan. Area lain yang tidak mau terkena efek buruk seperti muka, bisa pakai tabir surya. Boleh area mana saja tetapi kalau perempuan biasanya memilih punggung ketimbang bagian depan," tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar tidak langsung mandi setelah berjemur. Pastikan keringat kering dan agak dingin baru mandi. ***