KABAR JOGLOSEMAR - Jadwal 10 hari Puasa Rajab dapat dimulai pada 13 Februari 2021. Hal ini karena tanggal 1 Rajab 1442 H jatuh pada tanggal tersebut tepatnya di hari Sabtu.
Pada bulan Rajab umat Islam dianjurkan untuk menjalankan Puasa Rajab yang merupakan puasa sunnah denga keutamaan yang luar bisa.
Umat Islam disarankan untuk menyelesaikan utang puasa Ramadhan dulu jika ada sebelum melakukan Puasa Rajab.
Baca Juga: Kenapa 'DALEM SAYANG' Trending di Twitter? Ternyata Gara-gara Joshua SEVENTEEN!
Baca Juga: Tanggal 1 Rajab 1442 H Dimulai Sabtu 13 Februari 2021, Ini Bacaan Niat Puasa Rajab
Tidak ada keharusan bahwa Puasa Rajab harus dilakukan selama 10 hari. Namun, ada hadis yang menyebutkan bahwa 10 hari pertama di Bulan Rajab sangat baik untuk berpuasa.
Keutamaan Puasa Rajab selama 10 hari adalah:
1. Pahala 1 hari Puasa Rajab akan ditutup pintu neraka baginya
2. Pahala 8 hari Puasa Rajab akan dibuka pintu surga baginya
3. Pahala 10 hari Puasa Rajan maka akan diijabah semua doa-doanya.
Oleh karena itu, tidak ada ketentuan khusus dalam Puasa Rajab namun disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Baca Juga: Cek Syarat Bansos Ibu Hamil Senilai 3 Juta Rupiah, PKH 2021
Baca Juga: Simak, Ini Panduan Teknis Perayaan Rabu Abu 17 Februari 2021
Maka, jika akan menjalankan 10 hari Puasa Rajab bisa dilakukan dari tanggal 13-22 Februari 2021.
Niat Puasa Rajab ada 2 macam yaitu niat yang dibaca di malam hari dan di siang hari.
Jika terlupa membaca niat Puasa Rajab pada malam sebelumnya maka bisa membaca di siang hari.
Niat Puasa Rajab:
Niat Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa
Baca Juga: Benarkah Pengganti Subsidi Gaji yang Harusnya Cair Februari Bukan Berupa Uang? Ini Faktanya
Niat Siang Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajabhari ini karena Allah SWT.”
Nabi Muhhamad SAW pun menganjurkan untuk berpuasa pada bulan haram atau bulan mulia.
Sebagaimana diriwayatkan dari Mujibah al-Bahukuyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram," Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad.***