4 Program Ini Dinilai Mampu Pulihkan Kondisi UMKM yang Terdampak Pandemi Corona

- 9 November 2020, 18:35 WIB
Ilustrasi BLT
Ilustrasi BLT /Kabar Joglosemar/Galih Wijaya

KABAR JOGLOSEMAR - Pemerintah menyadari keberadaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) menjadi fondasi ekonomi Indonesia.

Karena itu, program pemulihan UMKM sangat penting di masa pandemi virus Corona.

Saat ini ada 4 program pemerintah yang dinilai efektif dalam memulihkan kondisi UMKM. Yakni, perlindungan sosial, UMKM, Kementerian/Lembaga dan Pemda dan pembiayaan korporasi yang mencapai realisasi Rp 277,68 triliun pada minggu pertama kuartal IV 2020.

Baca Juga: Viral Video dan Foto Syur Mirip Anya Geraldine, Penyebar Terancam Dipolisikan

Menurut Teguh Yudo Wicaksono, Head of Mandiri Institute, salah satu motor penggerak kebangkitan UMKM Indonesia dalam kondisi ekonomi pandemi virus Corona adalah program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut.

Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro (PUM), misalnya, telah terserap penuh untuk tahap awal bagi 9,1 juta pelaku usaha mikro.

Program ini memberikan hibah Rp 2,4 juta kepada pelaku usaha mikro dan kecil.

“Pemerintah sudah mengucurkan bantuan Banpres Produktif. Dan ini merupakan langkah yang tepat. Pada saat yang bersamaan pemerintah memperbaiki sisi permintaan dan empertahankan daya beli, karena hal itu juga sangat menentukan prospek usaha,” kata Teguh Wicaksono.

Menurut Teguh Wicaksono, program PEN yang dijalankan pemerintah sudah tepat sasaran. Hal ini bisa dilihat dari hsil survei Mandiri Institute, yakni mayoritas penerima restrukturasi kredit merupakan usaha yang omzetnya turun 50 persen.

Kemudian, usaha yang mendapat subsidi bunga adalah usaha dengan omzet yang stabil atau justru berkembang di masa pandemi.

Baca Juga: Cek Saldo Rekening Sekarang untuk Pastikan BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Sudah Cair

“Dari sisi diversifikasi program antara restrukturasi kredit dan subsidi bunga, program restrukturasi kredit sudah tepat mengarah ke UMKM yang terdampak dan memang butuh modal kerja. Di sisi lain yang butuh ekspansi lewat program subsidi bunga,” kata Teguh Wicaksono.

Dikatakan, aspek positif dari dukungan pemerintah terhadap UMKM adalah, dari sebelumnya mayoritas UMKM hanya memiliki modal usaha kurang dari tiga bulan, kini dengan program PEN bisa menambah modal kerja lebih dari empat bulan.

Dan beruntung, 79 persenUMKM telah mengetahui program PEN melalui komunikasi yang dilakukan pemerintah.

Bahkan sebanyak 83 persen UMKM berpendapat bahwa program ini sangat membantu untuk mempertahankan usaha mereka.

Menurut Teguh Wicaksono, selain merupakan sumber dari dinamika ekonomi nasional, UMKM juga menyerap angkatan kerja nasional yang sangat besar.

Pada masa pandemi virus Corona, UMKM Indonesia telah mampu bertahan dan dengan cepat beradaptasi pada kondisi sulit. 

Baca Juga: Selain Vaksin, Ini Cara Jitu dan Efektif Cegah Penyebaran dan Penularan Virus Corona

Ia memberi conth, pada saat PSBB sebanak 50 persen UMKM masih berjalan normal. Dan setelah beberapa bulan relaksasi, dari 50 persen UMKM yang berjalan normal tersebut mulai merasakan dampaknya. Dan kini sudah 63 persen yang beroperasi secara terbatas.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah