Praon Cawan Argodadi, Destinasi Wisata Alam dan Budaya di Pinggiran Sungai Progo

- 6 September 2021, 22:07 WIB
Dermaga naik dan menurunkan penumpang prahu di Obwis Cawan Prahon, Sedayu, Bantul.
Dermaga naik dan menurunkan penumpang prahu di Obwis Cawan Prahon, Sedayu, Bantul. /Tedy Kartyadi/ Kabar Joglosemar

KABAR JOGLOSEMAR - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) meskipun kembali diperpanjang oleh pemerintah namun telah ada beberapa kelonggaran yang dibuka terkait kegiatan masyarakat secara umum.

Warga masyarakat terlebih yang sudah mengikuti vaksinasi semakin percara diri untuk melakukan giat keluar rumah, salah satunya adalah kegiatan berwisata.

Baca Juga: Member BTS Ini Alami Peningkatan Kemampuan Vocal

Di masa PPKM ini berwisata tidak perlu jauh-jauh, disamping banyak biaya juga cukup ribet urusan birokrasi yang harus mempergunakan aplikasi untuk menyatakan, bahwa dirinya sehat dan telah divaksin.

Bagi masyarakat Kota Yogyakarta ada sebuah destinasi wisata alam yang cukup dekat, hanya 19 kilometer sebelah barat, tepatnya di Cawan Niten, Dusun Cawan, Kalurahan Argodadi, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul.

Destinasi wisata bernama ‘Cawan Praon’ ini diresmikan tahun 2018, merupakan obyek wisata alam yang menampilkan keindahan tepian dan aliran Sungai Progo yang membelah wilayah Kabupaten Bantul di sisi timur dan Kabupaten Kulon Progo di sisi barat.

Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga bisa menikmati naik perahu atau bermain kano di sungai yang airnya tenang dan bersih itu.

Baca Juga: Bikin Geger, Seorang ARMY BTS Pecahkan Rekor Twitter Spaces, Ditonton Akun Centang Biru

Bahkan untuk menuju lokasi, pengunjung harus melewati jalan lumayan panjang di antara hamparan sawah. Tentu akan menambah keasyikan tersendiri, terutama pengunjung penghobi olahraga sepeda atau gowes.

“Sebelum pandemi Covid-19 dan mulai maraknya gowes, Cawan Praon banyak pengunjung yang datang, hari libur Sabtu dan Minggu atau libur nasional lainnya,” terang Yuni Marlina, pengelola perahu wisata kepada Kabar Joglosemar.

Dikatakan, bahwa asal muasal ‘Praon Cawan’ dulunya tempat penyeberangan perahu gethek (perahu dari ikatan bambu) penghubung warga dua wilayah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo yang dibatasi oleh sungai Progo.

Karena di Kapanewon Sentolo wilayah sebelah barat di Kabupaten Kulon Progo terdapat pusat perekonomian berupa pasar.

“Selain itu, di sini secara turun tumurun dilaksanakan upacara Baritan setiap bulan Suro (kalender Jawa). Baritan yaitu sedekah kupat, warga desa membawa kupat lengkap dengan lauk tahu dan tempe. Juga ada pelengkap nasi tumpeng megana, ingkung ayam. Setelah didoakan oleh pemangku kaum kemudian sajian itu diperebutkan oleh warga untuk dinimati bersama-sama,” papar Yuni.

Baca Juga: Cara Buka Rekening BNI Untuk Cairkan Insentif Kartu Prakerja, Cukup Online dengan Login ke Eform BNI

Baritan atau disebut juga among-among kali (sesaji sungai), lanjut Yuni, selain doa bersama oleh warga sekitar untuk memohon keselamatan. Juga ada semacam upacara ritual memandikan jaran kepang (kuda-kudaan dari anyaman bambu) oleh kelompok kesenian tradisional jathilan setempat.

Gelaran adat Baritan dan kesenian tradisional tersebut, melengkapi keberadaan Pron Cawan sebagai destinasi wisata alam dan budaya. “Hanya saja acara Baritan di tahun ini diselenggarakan secara terbatas, tidak seperti tahun-tahun lalu sebelum pandemi,” ujarnya.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x