KABAR JOGLOSEMAR - Tempat wisata di wilayah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap dibuka untuk wisatawan. Namun, masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sudah dilonggarkan.
Objek wisata yang dikelola pemerintah dan masyarakat secara mandiri nantinya dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito pada Minggu, 25 Juli 2021 di Kulon Progo.
Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Kemendikbud Cair Lagi Hingga 15 GB, Simak Jadwal dan Cara Daftar
Pihaknya telah melakukan pemantauan sejak Jumat, 23 Juli 2021 lalu. Dinas Pariwisata juga mengecek terkait dengan penerapan protokol kesehatan atau CHSE di lokasi wisata. Pemantauan dilakukan di objek wisata wilayah utara serta kafe atau kedai di kawasan Kenteng, Nanggulan.
“Petugas kami terjunkan antara lain adalah remaja-remaja putri yang akan mengecek prokesnya masih berfungsi dengan baik atau tidak. Mereka juga akan menjelaskan tentang protokol kesehatannya agar tetap dijaga dengan baik,” jelasnya seperti dikutip Kabar Joglosemar dari Antara.
Joko menambahkan dilakukan pendataan ulang para pelaku wisata di Kulon Progo. Setidaknya para pelaku wisata sudah mengikuti vaksinasi Covid-19. Kalau belum maka diminta untuk ikut vaksin Covid-19.
Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Alasan Pemerintah Tambah Utang Negara di Tengah Pandemi Covid-19
“Jadi jika sewaktu-waktu ada perintah wisata boleh buka secara bertahap maka kami sudah mempersiapkannya baik di wisatanya atau usaha jasa pariwisata,” jelasnya.
Pihaknya menjelaskan banyak pelaku usaha jasa di daerah Nanggulan yang tutup karena banyak pengunjung yang ingin menikmati pemandangan alam. Hanya saja saat PPKM hal itu tidak bisa dilakukan dan akhirnya memilih tutup.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kulon Progo Fajar Gegana menyampaikan upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata adalah langkah konkret untuk persiapan jika sewaktu-waktu boleh dibuka untuk masyarakat.
“Kami tidak ingin kecolongan, jadi protokol kesehatan di destinasi wisata harus disiapkan dengan baik,” ungkap Fajar. ***