Tradisi Syawalan Warga Kampung Jaten Cilik Semarang, Ini Bentuk Kupat Jembut yang Bikin Otak Traveling

20 Mei 2021, 21:18 WIB
Ilustrasi ketupat lebaran /Antara/Galih Pradipta

KABAR JOGLOSEMAR - Warga Kampung Jaten Cilik di Kota Semarang, Jawa Tengah merayakan Syawalan dengan berbagi Kupat Jembut.

Kupat Jembut ini merupakan hidangan khas Semarang yang hanya dibuat saat Idul Fitri saja. Biasanya dibagikan kepada anak-anak maupun tetangga.

Hidangan unik ini diketahui Kabar Joglosemar dari akun Instagram @infokejadiansemarang pada, Kamis 20 Mei 2021. Kupat Jembut ini hanya dibuat untuk cara Syawalan saja.

“Kupat istimiwir khas Semarang ini hanya muncul pada saat Idul Fitri untuk memeriahkan Syawalan di Kampung Jaten Cilik lur,” dikutip Kabar Joglosemar dari @infokejadiansemarang.

Baca Juga: BST Rp300 Ribu Cair Mei-Juni, Begini Cara Cek Penerimanya Lewat cekbansos.kemensos.go.id

Jangan berpikir yang aneh-aneh, ketupat Semarang ini seperti ketupat pada umumnya. Biasanya ketupat atau kupat dihidangkan saat Lebaran dan menjadi pendamping opor daging.

Kupat Jembut untuk acara Syawalan warga Kampung Jaten Cilik Semarang Ini Bentuk Kupat Jembut yang Sudah Jadi Tradisi Acara Syawalan Warga Kampung Jaten Cilik

Kupat Jembut ini juga terbuat dari beras seperti biasanya, bedanya diberi isian sayuran. Isiannya adalah sayuran yang terbuat dari tauge ditambah bumbu lainnya.

“Kupat Jembut adalah Kupat yang memiliki isian berupa tauge atau kecambah, kelapa dan lombok yang isinya sampek mbonjrot metu dari bungkus kupatnya,” tulis @infokejadiansemarang dikutip Kabar Joglosemar.

Baca Juga: 5 Manfaat Puasa Syawal, Pahala Puasa Setahun hingga Menyempurnakan Ibadah

Saling berbagi Kupat Jembut ini sudah menjadi tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang. Pasalnya, berbagi Kupat Jembut ini sudah berlangsung sejak tahun 1950an.

Tradisi ini dilakukan setelah warga asli Kampung Jaten Cilik kembali ke kampungnya pasca mengungsi akibat perang dunia II.

Sebelum membagikan ketupat berisi sayur ini akan ada pesta petasan selepas Salat Subuh. Anak-anak akan keluar rumah dan berebut Kupat Jembut ini.

Baca Juga: Ada Rihanna, Ini 6 Artis Hollywood yang Berkomentar Soal Konflik Israel-Palestina

Kupat Jembut disebut juga Kupat Tauge. Pasalnya, Kupat Jembut dinilai terlalu vulgar sebab seperti rambut di bagian kemaluan.

“Karena nama Kupat Jembut terlalu vulgar maka warga kampung Jaten lebih sering menyebutnya dengan Kupat Tauge.”

Itulah ketupat Semarang atau Kupat Jembut yang sudah menjadi tradisi. Kendati begitu, ada pengakuan kocak dari warga Semarang yang mengaku baru tahu makanan tersebut. 

“Aku wong semarang kok nembe krungu yaa..,” tulis @amir_fatiro76.

“Neng semarang wes pirang puluh thn seko alas kabeh smpe saiki dadi gedung2 mewah nembe reti ono panganan iki @mutii_mutiaa,” ungkap @ajiesetiadi. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler