Sewindu Tekuni Usaha Tahu Goreng, Warga Bantul Ini Tetap Bertahan di Tengah Pandemi

8 Maret 2021, 16:57 WIB
Yadi Raharjo beserta istrinya telah sewindu menekuni sebagai penjual tahu goreng, di Jalan Raya Srandakan, Kemantren Srandakan, Kabupaten Bantul, DIY. /Tedy Kartyadi // Joglo Semar

KABAR JOGLOSEMAR -- Tahu adalah salah satu kuliner hasil akulturasi budaya Cina dan budaya Nusantara (Indonesia) sebab makanan yang berbahan dasar dari kedelai ini tersebar dan banyak ditemui di berbagai penjuru daerah di Indonesia.

Menurut sumber, penemu tahu adalah seorang bangsawan Tiongkok bernama Liu An, salah satu cucu Kaisar Han Gaozu, Liu Bang pendiri dinasti Han.

Tahu sebagai bahan makanan dapat dimasak menjadi aneka varian hidangan sebagai lauk ataupun makanan camilan, yang biasanya dimakan dengan cabe atau sambal petis.

Baca Juga: Dapat SMS, Ini Tahapan yang Wajib Dilakukan Jika Lolos Kartu Prakerja Gelombang 13

Baca Juga: Cara Dapatkan KUR Bagi Alumni Kartu Prakerja, Simak Berikut Ini

Bahkan sekadar dibumbui dengan garam, bawang putih dan digoreng pun, tahu bisa menjadi kudapan yang cukup lezat. Seperti halnya yang dilakukan Yadi Raharjo yang telah sewindu menekuni jualan tahu goreng semacam itu.

Tahu goreng buatan Yadi Raharjo rasanya gurih tanpa tambahan tepung atau bahan lainnya. Rahasianya pada bumbu dan cara menggorengnya.

“Sebelum ada pandemi Covid-19, setiap hari rata-rata dapat menghabiskan bahan tahu murni 10 ember, satu ember beratnya 18 kilogram. Awal pandemi jadi turun separohnya berkisar 5 ember, namun sekarang sudah mulai ada peningkatan,” jelas Yadi Raharjo saat ditemui Kabar Joglosemar, Minggu (7/3/2021), di kios lapak jualannya.

Baca Juga: Kaesang Bantah Tudingan Meninggalkan Felicia Tissue Tanpa Kabar

Baca Juga: Kumpulan 7 Ucapan Selamat Isra Miraj yang Jatuh Pada 11 Maret 2021, Menyentuh Hati serta Bangkitkan Rasa Silah

Seorang konsumen dari Kota Yogyakarta menyempatkan mampir di Kios Tahu Goreng Yadi Raharjo, Minggu (7/3/2021). Tedy Kartyadi // Kabar Joglosemar

Yadi Raharjo yang didampingi istrinya menjelaskan, bahwa bahan baku berupa tahu segar setiap harinya disuplai oleh perusahaan tahu murni Ibu Harti, di kawasan Srandakan, Bantul.

Tidak jauh dari kios tempat jualan tahu goreng, lokasi kios Yadi berhadapan dengan Puskesmas Srandakan, di Jalan Raya Srandakan, Kabupaten Bantul, DIY.

Sementara konsumen atau pelanggannya tidak hanya terbatas wilayah Kemantren Srandakan saja melainkan juga datang dari Kabupaten Kulon Progo, khususnya wilayah Brosot.

Baca Juga: Kumpulan 7 Ucapan Selamat Isra Miraj yang Jatuh Pada 11 Maret 2021, Menyentuh Hati serta Bangkitkan Rasa Silah

Bahkan tak jarang dari Kota Yogyakarta dan pengguna jalan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) juga sering mampir untuk icip tahu goreng buatan Yadi Raharjo yang memang sangat khas cita rasanya.

Kios lapak tahu goreng Yadi Raharjo buka setiap hari termasuk hari Minggu, jam 10:00 - 19:00 WIB. Libur atau tutup apabila ada kepentingan keluarga. Hasil penjualan atau omset kotor setiap hari berkisar Rp 500.000 - Rp 700.000.

“Bersyukur hari-hari terakhir ini omset mulai ada peningkatan. Semoga pandemi segera hilang sehingga omset penjualan tahu goreng juga kembali seperti semula bahkan bisa meningkat,” pungkas Yadi.***

 

 

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler