Kue Kembang Waru, Kue Tradisional yang Bertahan Diantara Kue Kekinian 

11 Desember 2020, 21:55 WIB
Kue Kembang Waru /Instagram @kembangwaru

 

KABAR JOGLOSEMAR- Sebagian besar wisatawan domestik dan internasional mengenal Kotagede sebagai salah satu kawasan wisata yang terkenal dengan sentra kerajinan perak berkualitas tinggi.

Maka tak mengherankan, para wisatawan yang berkunjung ke Kotagede menjadikan kawasan ini sebagai kawasan favorit wisata belanja aneka perhiasan perak.  

Tak hanya memiliki potensi menjadi wisata budaya, Kotagede juga memiliki panganan tradisional khas yaitu roti Kembang Waru.

Baca Juga: Sederhana Tapi Berguna, Ini Daftar Barang-barang yang Bisa Jadi kado Natal

Roti yang berbentuk Waru ini semakin langka dan kurang diminati generasi muda masa.

Di masa kejayaan kerajaan Mataram, roti ini adalah kuliner tradisional favorit raja-raja mataram dan keluarga Belanda yang menyukai adonan roti berbahan dasar telur dan tepung terigu ini. 

Awalnya adonan roti Kembang Waru menggunakan tepung ketan namun seiring perkembangan zaman adonan tepung ketan diganti dengan tepung terigu. 

Baca Juga: Pakai KTP Cek Nama Penerima BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Ada Wacana Tahun 2021 Dibuka Lagi

Cara memasaknya pun masih menggunakan cara tradisional. Roti Kembang Waru diolah diatas oven tradisional yang masih menggunakan arang untuk proses pembakarannya. Kue Kembang Waru banyak ditemui di pasar-pasar tradisional Kotagede.

Disalah satu sudut gang Kotagede, Rusmiyati jadi salah satu pembuat kue Kembang Waru yang bertahan ditengah banyaknya kue-kue modern yang lebih digemari masyarakat saat ini. 

Rusmiyati yang sudah berjualan roti Kembang Waru sejak tahun 80 an mengaku kini kue Kembang Waru semakin kehilangan peminatnya karena tak banyak anak muda yang suka kue dengan dominan rasa gurih manis ini.

Baca Juga: Login dtks.kemensos.go.id Untuk Cek Penerima BST Rp 300 Ribu, Tahun 2021 Diperpanjang

“ Jangankan suka, generasi muda saat ini malah banyak yang tidak kenal dengan kue ini. Mereka lebih suka roti-roti modern buatan luar negeri yang punya banyak varian rasa dan bentuk. Pamor dan kejayaan kue Kembang Waru memang sudah redup tidak seperti 20 tahun lalu,” tutur Rusmiyati.

Meski mulai ditinggalkan dan tak lagi digemari anak muda, tak lantas membuat Rusmiyati berhenti membuat kue Kembang Waru. 

Roti Kembang Waru mulai banyak digemari para wisatawan dalam dan luar negeri yang suka dengan rasa khas kue ini. Sebagian besar wisatawan tertarik mencicipi kue ini karena proses masaknya yang masih tradisional

Baca Juga: Catat, Ini Batas Waktu untuk Aktivasi Rekening dan Pencairan BLT Guru Honorer Rp 1,8 Juta

Rina salah satu wisatawan asal Jakarta mengaku tertarik melihat bagaimana proses membuat kue Kembang Waru karena pernah mendengar bahwa zaman dahulu roti ini adalah roti kegemaran para raja.

“ Ketika berkunjung dan berwisata ke Kotagede saya menyempatkan melihat langsung bagaimana kue kembang waru dibuat. Uniknya meski zaman berganti dan lebih modern, proses pembuatan kue tetap dipertahankan dengan cara tradisional. 

Lain hal nya dengan Putra, wisatawan asal Semarang yang tertarik mencoba Kue Kembang Waru karena kue ini punya cita rasa yang khas dan bentuk yang unik.

Baca Juga: Simpel namun Bermakna, Ini 7 Kado yang Cocok Diberikan saat Hari Ibu

" Saya tertarik mencoba kue ini karena bentuknya yang unik dibuat mirip dengan Waru, selain itu saya suka tekstur rasa kue yang simple tapi enak tidak banyak topping macam-macam seperti kue kekinian," ungkapnya.*** (Kabar Joglosemar/Windy Anggraina)

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler