Menikmati Suasana Vintage Ala Eropa di Cafe Brick Jogja

5 Desember 2020, 19:11 WIB
salah satu sudut cafe brick yang instagramable /Cafebrick.co.id
 

KABAR JOGLOSEMAR - Saat ini, hobi nongkrong dan ngopi bersama teman-teman rasanya kurang lengkap kalau nggak ditemani coffee shop yang Instagrammable. 

Semakin nyaman suasana cafe,rasanya makin betah untuk berlama-lama. 

Ketika berkunjung ke Yogya nggak ada salah nya mampir ke cafe unik ini.

Baca Juga: 7 Rekening Bermasalah Ini Jadi Sebab BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Tidak Cair ke Pekerja

Cafe Brick adalah alternatif tempat ngopi yang menawarkan atmosfer suasana vintage khas Eropa. 

Begitu melihat bangunannya, rasanya seperti sedang mengunjungi kastil keren di Inggris atau Prancis. 

Terinspirasi Bangunan di Kota London

Kehadiran Cafe Brick di Jalan Damai No 8, Yogya, menjadi oase bagi para pecinta kopi yang mengidam-idamkan suasana ngopi dengan suasana ala kota London, Inggris. 

Walau banyak cafe lain di Kota Yogya, namun nggak banyak yang menawarkan konsep unik seperti Cafe Brick.

Keunikan bangunan bergaya kota London masa lampau nggak lepas dari tangan dingin sang arsitek sekaligus pemilik coffee shop ini, yaitu Nursahib Usmanto. 

Nursahib adalah seorang arsitek yang sudah lama bekerja di London. Nggak hanya berprofesi sebagai arsitek yang karyanya sudah malang melintang di dalam dan luar negeri, Nursahib juga dikenal sebagai seorang kolektor barang-barang antik. 

Baca Juga: Cek Cara Penyaluran BLT Rp 1 Juta untuk Pekerja Seni

Hobinya mengkoleksi berbagai barang antik dari berbagai negara membuatnya ingin memiliki sebuah kafe bergaya vintage Eropa. Ia berencana untuk menjadikan kafe ini sebagai pusat kuliner sekaligus galeri koleksi barang antik pribadi. 

Mimpinya kemudian diwujudkan dengan membangun Cafe Brick, dimana pengunjung bisa menikmati secangkir kopi dan makanan nikmat, sambil melihat koleksi barang antik Nursahib yang menghiasi interior kafe. 

Serasa Ngopi Di Kota London

Sesuai dengan namanya, ketika memasuki halaman depan Cafe Brick, kita akan melihat bangunan besar dengan tembok batu bata merah yang ikonik. 

Bangunan utama ini terdiri dari dua lantai yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.

Jalanan di depan kafe dibuat beraspal dan dilengkapi dengan berbagai atribut ala Kota London untuk membangkitkan suasana ala Eropa.

Cafe yang resmi dibuka pada Mei 2017 ini juga menyediakan atribut antik, seperti vespa dan mobil Mercedes Benz klasik di pinggir jalan. 

Baca Juga: BLT KPM PKH Rp 3,5 Juta, Cek Langsung NIK KTP di Sini

Nggak hanya itu, ada pula deretan kursi dan meja yang tersusun membentuk spot duduk al fresco di bawah tenda payung bermotif garis hitam. 

Kesan London yang kental makin terlihat dari bilik kotak telepon berwarna merah. Di sekitarnya telah diletakkan kursi-kursi panjang dengan latar bingkai jendela berwarna putih dan dinding batu bata merah kafe di sisi timur. 

Tanaman liar yang dibiarkan tumbuh di pinggir dinding kafe menjadi pemanis tatanan eksterior.

“Kami ingin membuat konsep yang menyeluruh, nggak setengah-setengah. Jadi, kami mendesain eksterior sekaligus interior kafe dengan menarik, terutama mengikuti tema utama kafe yang kerap jadi spot favorit untuk foto,” ujar Owner Representative, Cafe Brick, Yanuar.

Yanuar menambahkan, tidak ada kesulitan yang cukup berarti ketika membangun kafe ini, karena semuanya memang sudah dikonsep dengan matang. 

Baca Juga: Hanya Modal KTP, Ini Cara Cek Penerima Banpres BLT UMKM Rp 2,4 Juta dari HP

Kesulitannya lebih kepada bagaimana menjaga konsep dan kualitas agar sesuai dengan yang direncanakan dari awal, baik dari segi bangunan juga menu makanan dan minuman yang disajikan.

Cafe Brick punya pilihan makanan dan minuman lengkap buat pengunjung. Beberapa menu signature-nya adalah Brick Loaded, Double Decker Sandwich, dan Beef Ribs. 

Ada juga menu yang wajib dicoba karena keunikannya, yaitu Cappuccino in A Cone. Menu yang satu ini menyajikan cappucino dalam contong waffle yang biasa digunakan untuk es krim. 

Selain rasa yang enak, penyajiannya juga unik dan layak didokumentasikan.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler