Melirik Sosok Calon Pemimpin Indonesia 2024-2029 Menurut 'Asthabrata' di Masa Kini

- 1 Agustus 2023, 09:48 WIB
Gambar ilustrasi penguasaan “asthabrata” bagi calon pemimpin
Gambar ilustrasi penguasaan “asthabrata” bagi calon pemimpin /Foto: I Made Laut Mertha Jaya/

Berdasar sifat utama tersebut, orang Jawa kemudian memandang sejarah sebagai sumber tradisi kepemimpinannya. Orang Jawa yang merupakan salah satu suku tertinggi peradabannya, mempunyai nilai-nilai budaya yang adi luhung dan agung.

Nilai-nilai Jawa sebagai basis perpolitikan di Indonesia. Ini didukung oleh kenyataan bahwa jumlah masyarakat Jawa yang cenderung mendominasi kehidupan politik dan roda pemerintahan baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Bahkan tersebar mitos bahwa yang menjadi pemimpin di negeri ini adalah orang Jawa kecuali Presidan B.J. Habibie, tetapi isunya beliau juga keturunan orang Jawa. Mengutip Wikipedia, B.J. Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya yang berprofesi sebagai ahli pertanian yang berasal dari etnis Gorontalo, sedangkan ibunya dari etnis Jawa.

Demikianlah, menjadi seorang pemimpin Indonesia menurut konsep “Asthabrata” dalam khasanah budaya Jawa dituntut memiliki delapan watak kedewataan. Delapan watak kebijaksanaan yang bersifat keillahian ini merujuk kepada delapan Dewa, yakni: Dewa Indra, Dewa Yama, Dewa Surya, Dewa Candra, Dewa Bayu, Dewa Kuwera, Dewa Baruna, dan Dewa Brahma.*** (I Made Laut Mertha Jaya)

 

 

 

 

 

Halaman:

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah