Soal Debat Capres Tanpa Meja, KPU: Yang Penting Debat atau Ada Mejanya?

14 Desember 2023, 08:33 WIB
Evaluasi debat capres pertama, KPU berencana untuk mengundang tiga tim paslon. /Antara/Galih Pradipta/

KABAR JOGLOSEMAR - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy’ari, mengumumkan rencananya untuk mengumpulkan tim pemenangan atau kampanye pasangan calon presiden-wakil presiden.

Tujuan pertemuan ini adalah untuk mengevaluasi jalannya debat perdana yang telah berlangsung.

Setelah debat perdana calon presiden-wakil presiden, masyarakat ramai dengan berbagai komentar dan pertanyaan.

Baca Juga: Kata-kata Hari Sejarah Nasional 2023, Cocok Jadi Postingan Media Sosial Anda

Isu-isu yang muncul termasuk peran cawapres pendamping yang dianggap mengompori pendukung, konsep dan format debat, batas waktu, serta konsekuensi bagi pendukung yang hadir langsung namun menimbulkan kegaduhan.

Debat Tanpa Meja

KPU juga menyadari tentang keputusan menampilkan ketiga kandidat berdiri tanpa meja atau benda di sekitarnya.

Baca Juga: SINOPSIS Nath 13 Desember 2023 Hari Ini: Krishna Temukan Jalan Keluar

Hasyim menyikapi hal ini dengan menyatakan bahwa fokus utama dari debat adalah adu gagasan para kontestan.

Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan khusus absennya meja dalam debat itu. Namun yang terpenting adalah substansi debat.

"Yang penting debat atau ada mejanya? Yang penting ada debatnya kan," katanya, dilansir dari Antara pada Kamis, 14 Desember 2023.

Baca Juga: Bawaslu Tekankan Pentingnya Efisiensi Pengawas TPS di Pemilu 2024

"Ada meja tidak ada meja ya sudah, nyatanya mereka bertiga happy, kuat berdiri lama, itu untuk meyakinkan rakyat kita bahwa presiden kita kuat semua, sehat semua tahan berdiri," lanjutnya.

Fokus KPU

Hasyim juga menyampaikan bahwa di luar debat, KPU RI akan berfokus pada pemastian suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menjaga keseluruhan proses agar tetap terbuka.

Baca Juga: SINOPSIS Cinta untuk Guddan 13 Desember 2023 Sore Ini: Usaha Guddan Selamatkan Revati

Hal ini diharapkan dapat menjamin kelancaran Pemilu 2024. Optimisme pun terlihat dari Hasyim, yang mengharapkan partisipasi pemilih mencapai 81,8 persen, sebanding dengan kehadiran pada pemilu sebelumnya.

Hasyim menjelaskan bahwa fokus KPU akan terletak pada pemilik hak suara yang mau hadir di TPS.

KPU mengungkap bahwa akan ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kehadiran

"Kalau yang tidak hadir kan faktornya banyak, misal cocok dengan calon-calonnya tidak, sementara calon itu yang menyediakan bukan KPU tapi pihak lain, cocok dengan visi misinya tidak," ucap Hasyim.

"Jadi sekarang ini calon dari tim kampanye sedang berusaha untuk meyakinkan pemilih agar memilih dirinya," lanjutnya.***

Editor: Ayusandra A S A

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler