Network
Bacalah paragraf berikut untuk menjawab soal no 4!
Sebagai panglima perang, Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama pembantunya. Sebagai pemimpin dia berhasil mengkoordinir raja-raja dan patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda.
Baca Juga: Kunci Jawaban Sikap Baik Apa Saja yang Bisa Dicontoh dari Kapitan Pattimura, Tema 5 Kelas 4 SD MI
4.Pernyataan yang sesuai dengan teks bacaan pada paragraf di atas adalah ….
A. Kapitan Pattimura berhasil mengkoordinir raja-raja, mengatur strategi perang dan menentang Belanda
B. Dimana Pattimura dipilih menjadi memimpin perlawanan?
C. Siapa tentara Belanda yang tewas dalam perebutan benteng Duurstede?
D. Mengapa Pattimura dinobatkan bergelar Kapitan Pattimura?
Bacalah paragraf berikut untuk menjawab soal no 5!
Cut Nyak Dhien atau Tjut Njak Dhien merupakan salah seorang pahlawan nasional perempuan dari Aceh. Dia ikut memimpin perlawanan rakyat terhadap Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga berjuang melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah akan menghancurkan Belanda.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 SD, Pahlawanku Kebanggaanku, Ki Hajar Dewantara
5.Informasi penting yang terdapat pada paragraf tersebut adalah ….
A. Ibrahim Lamnga adalah pemimpin berjuang melawan Belanda
B. Cut Nyak Dhien adalah pemimpin pada masa perang Aceh
C. Cut Nyak Dhien sangat marah ketika suaminya tewas
D. Cut Nyak Dhien mengungsi ketika wilayah VI Mukim di serang
Bacalah paragraf berikut untuk menjawab soal no 6!
Sultan Hasanuddin merupakan raja dari Kerajaan Islam Gowa di Sulawesi Selatan. Oleh bangsa Belanda dijuluki Ayam Jantan dari Timur karena kegigihan dan keberaniannya melawan Belanda. Ia membela kepentingan kerajaan dan rakyatnya. Ia berusaha menegakkan kedaulatan dan memperluas wilayah kerajaan. Selama berjuang, ia berhadapan dengan Arung Palakka, Sultan Bone yang dibantu oleh Belanda.
