KABAR JOGLOSEMAR - PSIM Yogyakarta baru-baru ini secara resmi mendatangkan satu penggawa baru menjelang dimulainya kompetisi Liga 2 musim 2022-2023. Tim Laskar Mataram ini diketahui merekrut gelandang baru, Izmy Yaman Hatuwe.
Gelandang yang juga dapat bermain sebagai Full Back ini pun sudah mengikuti latihan bersama PSIM Yogyakarta sejak agenda pemusatan latihan di Jabodetabek.
Nama Izmy Yaman Hatuwe juga sempat masuk dalam daftar line-up saat laga PSIM Yogyakarta Vs FC Bekasi City.
Baca Juga: Roy Citayam Tolak Beasiswa dari Sandiaga Uno, Ini Alasannya
Pemain berusia 26 tahun tersebut kini secara resmi dikenalkan oleh PSIM Yogyakarta. Ia pun mengungkap alasannya bergabung squad Laskar Mataram.
“Kalau alasan khusus sih tidak ada. Yang pertama saya ingin menambah pengalaman di sini, kemudian saya ingin membantu PSIM promosi ke Liga 1, dan saya siap memberikan yang terbaik untuk PSIM Jogja,” katanya, dikutip KabarJolgosemar.com dari laman resmi PSIM Jogja pada Jumat, 15 Juli 2022.
Izmy Yaman Hatuwe Butuh Adaptasi dengan PSIM Yogyakarta
Pemain yang pernah merumput bersama Persela Lamongan serta Persikabo ini juga menjelaskan mengenai proses dirinya dapat bergabung PSIM Yogyakarta.
“Sebelumnya saya bermain di Persikabo, di situ kemudian saya ada komunikasi dengan manajemen PSIM untuk bisa bergabung dan membantu PSIM dalam mengarungi Liga 2 musim ini dan Alhamdulillah dengan adanya komunikasi yang baik, saya bisa ke PSIM,” ungkapnya.
Walaupun demikian, Izmy mengaku bahwa ia masih butuh proses adaptasi meskipun sebelumnya sudah sempat mengikuti latihan bersama penggawa Laskar Mataram.
“Dalam latihan sementara saya masih adaptasi, tapi menurut saya kekeluargaan di PSIM ini sangat bagus, dari teman-teman pemain, pelatih dan staff sangat baik sama saya, sangat welcome,” terangnya.
Baca Juga: Tak Terima Hasil Putusan PN, MS Glow Siap Kasasi ke Mahkamah Agung
Pelatih PSIM Yogyakarta, Imran Nahumarury mengungkap bahwa Izmy Yaman Hatuwe merupakan pemain yang memiliki jiwa petarung.
“Yang pasti Izmy tipe pemain petarung, saya ingin lini tengah ini ada yang ibarat kata tukang pukul, bisa dikatakan bahasa sekarang itu gelandang pengangkut air." jelasanya.***