KABAR JOGLOSEMAR - 28 September 2018 menjadi hari yang tak terlupakan bagi masyarakat di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Gempa bumi tektonik dengan M 7,7 pukul 17.02 WIB mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa bumi dengan kedaalaman 10 km ini berhasil membuat warga panik.
Baca Juga: 5 Keutamaan Sholat Subuh Tepat Waktu, Dijanjikan Surga hingga Dapat Melihat Allah
Hari itu, wilayah Sulawesi Tengah diguncang gempa setidaknya sebanyak 13 kali. Hal ini membuat warga memutuskan untuk tidak masuk ke dalam bangunan. Takut jika gempa susulan terjadi lagi.
Pukul 17.22 WIB, gelombang tsunami menggulung sejumlah wilayah di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Tsunami terjadi beberapa menit setelah gempa pada 17.02 WIB terjadi.
Sebelum tsunami terjadi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan status tsunami Siaga dan Waspada.
BMKG mencatat titik tertinggi tsunami setinggi 11,3 meter di Desa Tondo, Palu Timur, Kota Palu. Belum berhenti di sini penderitaan masyarakat kala itu.
Baca Juga: Jangan Lakukan 4 Hal Ini Jika Ingin Berhasil di Program Kartu Prakerja Gelombang 10
Baca Juga: Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Agar Berhasil di Program Kartu Prakerja Gelombang 10
Warga digegerkan dengan fenomena likuefaksi di wilayah Petobo, Palu. Kala itu, tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan. Tanah ini tak mampu menahan beban apapun yang ada di atasnya.