Cucu Sri Sultan HB X Khawatirkan Kondisi Alam di Lereng Merapi

- 6 September 2020, 13:07 WIB
Cucu Sri Sultan HB X, Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo, saat mengunjungi ATV Watugede.
Cucu Sri Sultan HB X, Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo, saat mengunjungi ATV Watugede. /Istimewa

KABAR JOGLOSEMAR – Cucu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo, mengkhawatirkan kelestarian alam di lereng Gunung Merapi. Ia menyebutkan jika kelestarian alam tak diperhatikan, maka akan memberikan kerugian bagi masyarakat di masa depan.

Pria yang akrab disapa Marrel itu turun tangan untuk berkomunikasi serta memantau kondisi lereng Gunung Merapi sekaran gini. Masyarakat pun diajak berkomunikasi untuk terus melestarikan alam.

"Ada hajat hidup warga masyarakat yang saling berkait, misalnya persoalan air," kata Marrel saat ditemui saat menjajal lintasan All Terrain Vehicle (ATV) Watugede, Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (5/9/2020).

Baca Juga: 6 Jenis Kaktus yang Cocok Dijual untuk Memulai Bisnis Tanaman Hias

Ia pun berdiskusi dengan para pengusaha di lereng Merapi untuk memikirkan agar kegiatan ekonomi tak memberikan dampak negatif pada lingkungan alam di lereng Merapi. Salah satu destinasi wisata yang beroperasi di lereng merapi adalah ATV Watugede.

Suhartono Kecik, pengelola destinasi ATV Watugede, bersama dengan warga sekitar berhasil mengelola lahan seluas 5 hektare di antara dua bendung sabo penahan lahar dingin untuk wisata.

Meski dikelola menjadi objek wisata, pihaknya mengaku tak mengubah kontur, elevasi serta fungsi bantaran sungai Gendol dan daerah tangkapan airnya. Mereka memilih memanfaatkan bantaran sungai untuk lintasan ATV, daripada menambang pasir dan batunya, meskipun secara ekonomi hasilnya tidak terlalu sebanding.

“Ternyata bisa, industri jasa wisata berdampingan dan mempertimbangkan fungsi ekologis. Jadi tidak mengancam pasokan air untuk petani di bawahnya," kata Marrel.

Cucu tertua Sri Sultan HB X ini juga mengemban tugas untuk menanam pohon Beringin di bantaran Kali Gendol. Sekitar 1200 pohon beringin disiapkan oleh Komunitas Pagar Merapi untuk ditanam secara berkala di beberapa lokasi rawan

"Selain akarnya dapat menahan erosi, pohon beringin juga memiliki kemampuan menyerap air yang baik," kata Suhartono.

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x