13.600 Channel Mukbang Ditutup karena Dianggap Buang-buang Makanan

- 4 September 2020, 17:55 WIB
Ilustrasi 'mukbang' pixabay
Ilustrasi 'mukbang' pixabay /

KABAR JOGLOSEMAR - Sebagian besar orang tentu sudah tidak asing lagi dengan video mukbang atau siaran yang menunjukkan orang sedang makan di depan kamera. Belakangan ada 13.600 channel mukbang di China yang ditutup lantaran dianggap membuang-buang makanan.

Persoalan limbah makanan merupakan hal serius yang dihadapi pemerintah China. Seperti dilansir KabarJoglosemar.com dari South China Morning Post pada Jumat, 4 September 2020, pemerintah China menggandeng organisasi Cyberspace Administration of China (CAC) untuk membatasi akun-akun yang menayangkan video mukbang.

Menurut pemerintah, video mukbang dengan jumlah porsi yang besar tersebut justru bisa membuat orang terpacu untuk mengonsumsi banyak makanan secara sekaligus tanpa menghabiskannya.

Baca Juga: Sinopsis Mr Right, Kisah Percintaan Seorang Wanita dan Pembunuh Bayaran yang Tayang Malam Ini

Beberapa orang mendukung gerakan tersebut tapi tidak sedikit pula yang menolak kebijakan pemerintah China itu. Mereka yang menolak beranggapan bahwa seharusnya pemerintah tidak memiliki hak untuk mengatur porsi makan seseorang di negara mereka.

Sebelumnya, pemerintah Beijing sudah pernah meluncurkan kampanye 'clean plate' untuk mengekang limbah makanan. Pemerintah China juga pernah mengkritik program makan yang menunjukkan peserta mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan, dan bahkan memuntahkan makanan setelah makan. Menurut mereka, hal itu menggambarkannya bentuk membuang-buang makanan.

Menanggapi kritik tersebut, operator aplikasi berbagi video China, seperti Douyin milik ByteDance, berjanji untuk membersihkan video yang menyinggung di platform mereka. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x