Network
KABAR JOGLOSEMAR - Belakangan harga mie instan disebut-sebut akan naik, bahkan bisa naik hingga tiga kali lipat.
Bos Indofood yang perusahaannya memproduksi mie instan pun memberikan tanggapan soal isu kenaikan harga mie instan tersebut.
Kenaikan harga mie instan hingga tiga kali lipat tersebut disinggung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Baca Juga: Karena Depresi Prilly Latuconsina Sempat Ingin Bunuh Diri: Pengen Bunuh Diri Tapi Takut Sakit
Ia menyebutkan harga mie instan bisa meningkat bahkan hingga tiga kali lipat karena naiknya harga gandum karena terdampak perang Rusia-Ukraina.
Karena perang yang masih terjadi hingga sekarang, sebanyak 180 juta ton gandum belum bisa keluar dari Ukraina.
"Jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3 kali lipat itu. Maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," ujar Mentan dalam webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global.
Baca Juga: Mulai Go Publik! Amanda Manopo Bantah Tudingan Jadi Orang Ketiga Lewat Unggahan Bersama Sang Kekasih
Tentu saja hal tersebut menimbulkan cukup kehebohan di masyarakat. Mengingat, mie instan merupakan makanan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Namun, rupanya Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang, hal itu tidaklah benar.
Meskipun harga gandum meningkat, hal itu tidak akan signifikan mempengaruhi harga mie instan.
Ini karena menurutnya gandum bukanlah satu-satunya bahan untuk memproduksi mie instan.
Ia juga menyinggung kenaikan harga cabai yang sempat terjadi beberapa waktu lalu dan uga tidak mempengaruhi harga mie instan meskipun di dalam komponen mie instan ada cabai.***
