Network
KABAR JOGLOSEMAR- Seorang remaja laki-laki warga asal Kelurahan Takome, Ternate ditemukan tewas di Danau Tolire, Kota Ternate, Maluku Utara usai diterkam buaya saat memancing.
Jenazah yang diketahui bernama Farjan Idham (15) diterkam buaya pada Selasa (2/8/2022) pukul 15.00 WIT, lantas kemudian ditemukan mengambang dipinggiran danau pada Kamis (4/8/2022) pada pukul 13.15 WIT.
Sebelumnya jenazah sempat menghilang selama 3 hari sebelum akhirnya dievakuasi oleh tim Basarnas, Ternate. Penemuan korban pertama kali ditemukan oleh masyarakat yang ikut terlibat dalam pencarian.
"Korban pertama kali ditemukan masyarakat setempat yang ikut terlibat dalam operasi pencarian. kondisi korban mengapung di tepian danau dan masyarakat kemudian meminta bantuan Tim SAR Gabungan untuk melakukan evakuasi ke atas tebing," kata Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman.
Fathur mengatakan, korban berhasil dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan dari Danau Tolire sekitar pukul 13.15 WIT menggunakan tali dan tandu untuk diangkat ke tebing.
Saat proses evakuasi korban, Tim SAR Gabungan sempat mengalami kendala, antara lain medan yang sangat terjal mengingat lokasi tersebut merupakan habitat buaya dan rawan longsor dan sangat berisiko bagi tim SAR.
Baca Juga: GTA 5 GRATIS Main di HP Android Download di Sini, Aplikasi Legal Tidak Diblokir Kominfo
Setelah korban berhasil di evakuasi, jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Usai peristiwa yang menewaskan Farjan, kini objek wisata Danau Tolire ditutup untuk sementara waktu. Hunas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Maluku, Seto mengatakan bahwa Danau Tolire memang habitat bagi buaya dan sudah ada larangan untuk mendekat ke area Danau.
Seto mengungkapkan tidak mungkin untuk merelokasi buaya dari Danau Tolire meskipun sudah merenggut korban jiwa.
Baca Juga: Cari GTA San Andreas Indonesia Unlimited Money Gratis? Ini Link Legal yang Aman
"Sebetulnya masyarakat sudah mengetahui bahwa di danau tersebut habitat buaya, tapi saya juga tidak tahu, kok mereka sampai berani turun ke bawah. Padahal kalau ketahuan masyarakat atau petugas pasti dilarang," terangnya.
Terkait keberadaan buaya yang bahaya tersebut BKSADA Maluku meminta kepada pengelola Danau Tolire untuk memperbanyak tanda larangan di kawasan danau untuk mengantisipasi serangan buaya terjadi lagi.
Seto juga mengimbau kepada masyarakat sekitar agar tidak mendekati Danau Tolire demi keselamatan diri dari buaya dan longsor.***
