Network
Pelaporan ini diharapkan dapat menjadi pelajaran agar sosial media tidak digunakan sebagai tempat ujaran kebencian.
“Kalau ini dibiarkan, otomatis orang mau pansos [panjat sosial] gampang banget. Kebetulan sore itu saya coba upload di akun saya. Lebih dari 300 komentar, 19 jam lalu, semua menyuarakan keresahan postingan tersebut,” terang Heri.
Heri berharap laporannya ke Polda DIY akan membuat jera warganet untuk melakukan ujaran kebencian dan membuat gaduh masyarakat. Heri pun berharap pemilik akun Rina Yellow melakukan klarifikasi secara jujur.
Baca Juga: Frislly Herlind Ungkap Kisah Sebenarnya KKN di Desa Penari Usai Bertemu Sosok Astral Dalam Film
“Kami melapor ke Polda DIY biar ditindaklanjuti, biar yang bersangkutan bisa memberi klarifikasi yang lebih proper. Karena dia kayak playing victim, dia bilang dibajak dan sebagainya. Padahal di Twitter-nya tersebut sudah ada sejak 2009,” tambahnya.
Pemilik akun Rina Yellow sempat mengunggah video klarifikasi mengenai cuitan tersebut, menurutnya akun Twitter miliknya dibajak. Sehingga bukan dia yang mengupload.
Namun, video yang dibuatnya tersebut terlihat klarifikasi yang dilakukan tidak sungguh-sungguh dan terdapat beberapa perkataan yang tidak sopan.
Baca Juga: Link Twitter KKN di Desa Penari Versi Widya dan Nur yang Ditulis Simple Man
Menurut Heri jangan sampai kebebasan bermedia sosial menjadi hate speech. Dan orang yang melakukan hal tersebut harus ada pertanggungjawabannya.***
