DIY Miliki 51 Shelter Berkapasitas 2.431 Orang untuk Isolasi Mandiri

- 26 Juli 2021, 21:03 WIB
Ilustrasi shelter isolasi mandiri
Ilustrasi shelter isolasi mandiri /Pixabay/congerdesign

KABAR JOGLOSEMAR - Sampai saat ini DIY yang bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota, pihak swasta dan perguruan tinggi memiliki 51 shelter untuk pasien COVID-19 bergejala ringan maupun orang tanpa gejala (OTG) melaksanakan isolasi mandiri (isoman).

Sampai Minggu, 25 Juli 2021 tingkat keterisian shelter tersebut sudah mencapai 46,03 persen atau 1.119 orang. Shelter-shelter tersebut tersebr di 5 kabupaten/kota.

Baca Juga: DO EXO Ungkap Alasan Pemilihan Judul Mini Album ‘Empathy’

Menurut Wakil Gubernur DIY Paku Alam X, dari 51 shelter, sebanyak 16 shelter di antaranya merupakan shelter dari Pemda DIY yang sudah aktif. Ketersediaan shelter tersebut perlu diimbangi dengan langkah strategis pendampingan isolasi mandiri.

Wagub DIY Paku Alam X yang dikutip Kabar Joglosemar dari Humas Pemda DIY pada Senin, 26 Juli 2021, mengatakan, keberadaan shelter ini juga untuk memudahkan tracing. Dan saat ini, Pemda DIY melakukan tracing digital melalui Sistem Informasi Pelacakan (SILACAK) yang dikoordinasi oleh TNI melalui Babinsa dan Babinkamtibmas.

Menurut Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, tracing digital lebih baik karena kondisi yang terkonfirmasi positif baik di shelter pusat maupun rumah-rumah bisa diketahui.

Dikatakan, tracing digital bisa menjadi sarana bagi Dinas Kesehatan atau nakes-nakes untu mengetahui secara persis kondisi pasien yang isolasi terpusat maupun mandiri.

Baca Juga: Aturan Baru PPKM soal Makan di Warung 20 Menit, Apakah Cukup?

Dalam Rapat Koordinasi Isolasi Terpusat Testing dan Tracing yang dipimpin Menko Maritim dan Investasi RI Luhut Panjaitan di Gedhong Pracimosono, Minggu 25 Juli 2021, Wagub DIY mengatakan, dengan ketersediaan shelter ini harus diimbangi dengan langkah strategis pendampingan isoman.

Dikatakan, selain berperan dalam pelaksanaan tracing digital, Babinsa dan Babinkamtibmas juga berperan untuk mendata, memberikan bantuan dan bekerja sama secara aktif dengan Satgas Covid di tingkat desa.

Sementara untuk kebutuhan tenaga kesehatan yang mendampingi saat isolasi, Pemda DIY berkoordinasi dengan sejumlah perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran. Misalnya, para fresh graduate atau mahasiswa tingkat akhir ditarik atau direkrut.

Menurut Wagub DIY, selain mengoptimalkan peran Babinsa-Babinkamtibmas, Pemda DIY juga akan memaksimalkan Jaga Warga melalui dukungan sosial dan ekonomi warga dan tokoh, penanganan pembatasan mikro di wilayah kasus, sistem pendampingan isoman oleh satgas kalurahanserta dukungan logistik.

Baca Juga: Makan di Warteg Dibatasi 20 Menit Selama PPKM, Chef Arnold Beri Reaksi Kocak

Kepala BNPB Ganip Warsito dalam forum yang sama mengatakan, bersama Panglima TNI pihaknya sudah menyiapkan dan akan segera menempatkan personel untuk tracing digital di lapangan.

Bahkan TNI sudah menyiapkan 7.000 tracer digital untuk ditempatkan di daerah. Melalui tracing digital yang disiapkan Kementerian Kesehatan RI, diharapkan tidak akan ada double entry dalam pendataan di SILACAK.

Sementara Menko bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan meminta BNPB agar memastikan fasilitas di shelter tercukupi, baik tenaga kesehatan, konsumsi maupun obat.

“Jangan sampai besok dibuka, tapi masih ada yang belum ada makanan, obat dan dokternya,” kata Luhut Panjaitan.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x