695 Pasien COVID-19 di DIY Meninggal Saat Isoman di Rumah

- 26 Juli 2021, 20:52 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri.
Ilustrasi isolasi mandiri. /Pixabay/maryTs

Selanjutnya penanganan pasien isoman dibagi menurut gejala yang dialami. Misalnya, pasien dengan gejala sedang dibawa ke shelter terpusat dan pasien dengan gejala berat dirujuk ke rumah sakit.

Dengan demikian, menurut Sultan HB X, hanya pasien yang bergejala ringan yang boleh tetap isoman di rumah. Dan mereka juga akan tetap dipantau oleh kabupaten/kota dibantu tenaga kesehatan yang berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat.

Untuk itu, menurut Sultan HB X yang dikutip Kabar Joglosemar dari Humas Pemda DIY, Senin 26 Juli 2021, pihaknya telah koordinasi dengan BNPB dan Bupati/Walikota se-DIY. Sementara Satgas Khusus akan menangani pasien isolasi di shelter terpusat.

Sultan HB X mengungkapkan ada 3 penyebab pasien COVID-19 di DIY meninggal dunia, yakni karena memiliki penyakit bawaan atau komorbid dan berusia lanjut. Selain itu karena tidak mendapatkan oksigen dan pasien belum mendapatkan vaksin COVID-19.

Baca Juga: Jawaban Menaker Ida Fauziyah tentang BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Rp1 Juta Kapan Cair

Sementara penyebab lainnya karena pasien yang semula bergejala ringan kemudian berkembang menjadi gejala berat namun tidak terpantau secara optimal karena melakukan isolasi mandiri.

Karena itu, menurut Sultan HB X, Pemda DIY akan meningkatkan pengawasan terhadap pasien yang bergejala ringan.

Bagi pasien yang sudah lanjut uis (lansia) atau yang mempunyai penyakit bawaan akan dirujuk untuk dirawat di rumah sakit.

Selain itu, meningkatkan akses layanan rujukan dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan di rumah sakit rujukan CoViD-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji membenarkan bahwa banyaknya kasus pasien meninggal dunia saat menjalani isoman karena tidak dalam pengawasan tenaga kesehatan. 

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x