Tekan Angka Kematian Warga Isoman, DIY Bentuk Satgas Khusus

- 26 Juli 2021, 17:42 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri.
Ilustrasi isolasi mandiri. /Pixabay/maryTs

Keempat, pasien meninggal karena mengalami gejala ringan yang berkembang menjadi berat tetapi tidak terpantau optimal karena menjalankan isolasi mandiri.

Dikatakan Sultan HB X, selain membentuk Satgas Khusus, untuk menekan angka kematian akibat COVID-19 Pemda DIY meningkatkan pengawasan pasien yang bergejala ringan.

Bila pasien sudah lansia atau mempunyai komorbid akan dirujuk untuk dirawat di rumah sakit. Selain itu, meningkatkan akses layanan rujukan dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan di rumah sakit rujukan COVID-19.

Menurut Sultan HB X, pihknya berupaya meningkatkan pasokan dan ketersediaan oksigen bagi rumah sakit rujukan, melakukan rekrutmen tenaga relawan dan mengoptimalkan masyarakat dalam memanfaatkan shelter untuk isolasi.

"Kami memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak isolasi di rumah. Sebab shelter-shelter sudah tersedia tetapi baru dimanfaatkan sekitar 60 persen. Selain itu, meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 maupun distribusi obat-obatan," kata Sultan HB X.

Baca Juga: Update Titik Penyekatan di Jogja Selama PPKM Level 4, Jalan Malioboro Sudah Dibuka

Sementara menurut Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, banyaknya pasien meninggal dunia saat menjalani isoman karena tidak dalam pengawasan tenaga kesehatan.

Hal ini cukup memprihatinkan. Karena itu, para isoman bisa digeser ke shelter atau bila saturasinya sudah cukup rendah, maka mereka sebaiknya masuk rumah sakit yang ada.

Mengenai BOR rumah sakit yang hampir penuh, menurut Baskara Aji, pihak rumah sakit akan melakukan pergeseran pasien.

Misalnya, pasien yang sudah mulai membaik, dipindahkan ke shelter, sehingga tempat yang kosong di rumah sakit diisi oleh para isoman yang punya gejala sedang sampai berat.***

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x