Presiden Jokowi Sebut akan Terapkan PPKM Skala Mikro Darurat

- 30 Juni 2021, 22:01 WIB
Presiden Jokowi soal PPKM Mikro
Presiden Jokowi soal PPKM Mikro /YouTube/Sekretariat Presiden

KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pandemi Covid-19 telah berdampak sangat signifikan terhadap kondisi ekonomi Indonesia bahkan dunia.

Karena itu, kunci untuk memulihkan kondisi ekonomi menekan angka kasus Covid-19 dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro darurat.

Baca Juga: Suga BTS Bocorkan Hal yang Bikin ARMY Histeris dengan Lagu 'Baepsae'

Dalam forum Munas Kadin di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu 30 Juni 2021, Presiden Jokowi mengatakan PPKM skala mikro darurat harus dilakukan.

Hal ini bertujuan untuk menekan kasus Covid-19 sebanyak-banyaknya agar persoalan ekonomi bisa diselesaikan.

Presiden Jokowi mengaku bahwa pandemi Covid-19 berdampak sangat signifikan pada kondisi ekonomi, bukan hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia atau global.

Baca Juga: Pelatih Timnas Jerman, Loew Kepergok Lakukan Kebiasaan Jorok di Ajang Euro 2020

Untuk mengatasi masalah tersebut kuncinya adalah menekan angka Covid-19 sampai benar-benar hilang dari bumi Indonesia.

“Kunci pemulihan ekonomi adalah bagaimana kasus covid dikurangi, ditekan sampai hilang dari Bumi Pertiwi,” kata Presiden Jokowi dikutip Kabar Joglosemar dari laman presidenri.go.id pada Rabu, 30 Juni 2021.

Presiden Jokowi menyebut kenaikan kasus Covid-19 selalu berpengaruh terhadapIndeks Kepercayaan Konsumen (IKK).

Karena itu, bila pembatasan secara ketat dilakukan hingga mobilitas masyarakat turun, maka kasus Covid-19 dipastikan akan turun yang berdampak pada naiknya angka IKK.

Baca Juga: BTS Tak Sabar Tampilkan 5 Lagu Ini di Depan ARMY Secara Langsung, Nomor 1 Belum Pernah Ditampilkan

Dikatakan, kenaikan kasus Covid-19 pun turut memengaruhi Indeks Penjualan Ritel .Hal tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain seperti Thailand.

Sementara dari indikator perekonomian lainnya seperti Purchasing Manager Index untuk manufaktur, Presiden melihat ada geliat optimisme dari para pelaku usaha.

“Kalau melihat angka-angka Purchasing Manager Index untuk manufaktur, dibanding sebelum pandemi, sekarang ini berada pada posisi yang tinggi sekali. Sebelum pandemi, itu 51, namun sekarang pada posisi 55,3 pada bulan Mei, tinggi sekali. Artinya ada optimisme di situ,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Maverick Vinales Hengkang, Sang Ayah Katakan Ini ke Tim Yamaha MotoGP

Sementara dDari sisi suplai juga sama, di mana produksi mulai menggeliat. Ekspor juga tumbuh 58 persen dibarengi dengan tumbuhnya impor bahan baku sebesar 79 persen. Sedangkan impor barang modal tumbuh 35 persen.

“Konsumsi listrik untuk industri juga tumbuh 28 persen. Ini optimisme ada, tetapi problem-nya ada di Covid yang belum bisa kita tekan, kita kurangi dan kita selesaikan,” kata Presiden Jokowi.

Dengan melihat situasi-situasi tersebut, Presiden Jokowi memandang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro darurat harus dilakukan.

Hal ini guna menekan angka Covid-19 sebanyak-banyaknya sehingga persoalan ekonomi bisa diselesaikan.

Baca Juga: Pahami Pengertian Sholat Taubat dan Tata Caranya

Presiden optimistis bahwa angka pertumbuhan ekonomi nasional bisa tumbuh positif di kuartal kedua tahun 2021.

"Sekali lagi, seperti disampaikan Ketua Kadin, kita semua masih optimistis bahwa di kuartal kedua kita masih optimistis akan tumbuh insyaallah kurang lebih 7 persen dari yang sebelumnya kuartal satu minus 0,74 persen," kata Presiden Jokowi.*** 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x