Banyak masyarakat Indonesia khususnya orang-orang yang memiliki pandangan remeh atas persoalan covid, mengacuhkan berbagai peraturan yang ditetapkan pemerintah.
Pasalnya hal itu mereka anggap sebagai ajang mencari keuntungan terlebih pada pemberlakuan sanksi denda manakala melanggar protokol kesehatan.
Sehingga tak dapat dipungkiri jika angka pertambahan kasus corona di Indonesia, terus meningkat karenanya.
Baca Juga: Ada Suga BTS, Ini 8 Idol Kpop yang Alami Gangguan Kecemasan
Hal itu sesuai yang dokter Tirta uraikan dalam penanganannya terhadap kasus corona di beberapa daerah pedesaan di Indonesia. Bahwa masyarakat pelosok itu memiliki keteguhan kuat dengan makna hidup mereka.
Menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan aturan baru lainnya jika dipaksakan untuk dipatuhi atau ditaati, hanya akan membuat mereka merasa tidak nyaman.
Apalagi penerapan itu tidak menyeluruh ditegakkan di seluruh wilayah Indonesia. Maka hanya akan menghadirkan rasa ketidakadilan bagi mereka untuk bebas menjalani hidupnya.
"Sanksi diterapkan terus ini menyebabkan penegakan gak semua orang. Akhirnya terjadi narasi ketidakadilan," simpul dokter Tirta.
Baca Juga: Biodata, Agama, dan Profil Lengkap Evelina Winatama, Pemeran Baru dalam Sinetron Ikatan Cinta
Oleh karenanya, dalam mengedukasi masyarakat, dokter Tirta lebih mengontrolkan pada pemakaian masker, mencuci tangan, dan makan makanan yang bergizi juga saling menganjurkan atau mengingatkan satu sama lain.