Bersimpati pada Ganjar Pranowo, Warga Jogja Kirim Makanan Tradisional

- 25 Mei 2021, 21:16 WIB
Warga Jogja yang tergabung dalam Paguyuban Joglo Semar mengirimkan bingkisan berupa makanan tradisional jajan pasar kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Selasa 25 Mei 2021.
Warga Jogja yang tergabung dalam Paguyuban Joglo Semar mengirimkan bingkisan berupa makanan tradisional jajan pasar kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Selasa 25 Mei 2021. /Agus Sunandar

"Kami warga Yogyakarta yang terhimpun dalam Paguyuban Joglo Semar berinisiatif mengirimkan bingkisan makanan kepada Ganjar Pranowo. Hal ini muncul secara spontan sebagai bentuk ucapan terimakasih bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah ikut ngestokaken dawuh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam ajakan mengumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pada peringatan Harkitnas 20 Mei 2021 lalu," kata Agus Sunandar.

Bahkan kemudian instansi pemerintah di lingkup Pemda Jateng, perkantoran swasta, pasar tradisional Klaten dan kelompok-kelompok petani teh di Wonosobo ikut menindaklanjuti ajakan mengumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Agus Sunandar berharap makanan yang dikirim dapat diterima langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Namun jika tidak bertemu langsung maka menitipkan bingkisan tersebut ke rumah dinas Gubernur Jawa Tengah.

"Kami berharap jajanan pasar ini membuat Ganjar Pranowo tetap sehat dan terus bersemangat dalam melayani kepentingan-kepentingan masyarakat, khususnya warga Jawa Tengah," kata Agus Sunandar.

Baca Juga: Sadis, Seorang Sopir Truk Duduk Santai Sembari Minum Usai Bunuh Bosnya, Diduga Sakit Hati

Dikatakan, jajanan pasar merupakan makanan/minuman tradisional Jogja yang memiliki filosofi tersendiri.

Beras kencur dan wedang uwuh, misalnya, untuk memberikan kebugaran bagi kesehatan. Dari makna ini kami semua berharap agar mas Ganjar diberi kesehatan supaya tetap berada di tengah-tengah rakyat yang selama ini membutuhkan kepemimpinannya.

Sedangkan jajanan yang lainnya seperti gudeg adalah kuliner khas Jogja, sementara thiwul merupakan makanan tradisional dari Gunungkidul, gebleg dari Kulonprogo, salak pondoh dari Sleman, geplak dari Bantul.

Semua ini merupakan wujud rasa terimakasih rakyat DIY yang terepresentasikan dari 4 kabupaten satu kota.

Baca Juga: Tambah 25, Kini Warga Ngaglik yang Dirujuk ke Asrama Haji karena Positif COVID-19 Jadi 38

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah