Terkait Larangan Mudik, Doni Monardo :Keputusan yang Tepat

- 6 Mei 2021, 22:51 WIB
Ilustrasi Mudik Lebaran 2021
Ilustrasi Mudik Lebaran 2021 /Sumber: Pixabay/jozuedouglas

 


Terkait Larangan Mudik, Doni Monardo :Keputusan yang Tepat

KABAR JOGLOSEMAR - Meski berat dan sebagian masyarakat tidak setuju, namun

 

KABAR JOGLOSEMAR - Meski berat dan sebagian masyarakat tidak setuju, namun keputusan pemerintah untuk melarang mudik merupakan keputusan yang tepat. Sebab hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan masyarakat.

Larangan mudik sebagai upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran atau penularan Covid-19. 

"Kebijakan ini merupkn langkah tepat dan bijaksana untuk mencegah meningkatnya laju penularan Covid-19 di tengah masyarakat," kata Doni Monardo, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) di Jakarta, Kamis 6 Mei 2021.

Baca Juga: Cara Cek Bantuan Pegadaian untuk Nasabah yang Juga Pelaku UMKM untuk Dapat Dana Rp1,2 Juta, Mudah Lewat HP

Doni Monardo mengatakan bahwa setiap libur panjang pasti diiringi dengan adanya peningkatan tajam jumlah kasus positif Covid-19.

Ia memberi contoh pada libur Lebaran tahun 2020, liburan pada bulan Agustus hingga libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Dengan berkaca dari pengalaman liburan tahun lalu dan pengalaman selama setahun pandemi Covid-19 dimana setiap libur panjang pasti diikuti dengan kenaikan kasus aktif dengan bertambahnya angka kematian, maka larangan mudik tahun ini sangat tepat.

Angka peningkatan kasus usai liburan pada tahun lalu bervariasi mulai dari 46 persen sampai dengan 75 persen angka kematian. Sementara peningkatan angka kasus aktif dari 70 persen hingga 119 persen.

Baca Juga: Daftar Nama Penerima Bantuan UMKM 2021 Tahap 3 Secara Online di Laman Eform BRI

"Angka peningkatan sangat tinggi.Jadi setiap selesi libur panjang diikuti dengan kenaikan kasus aktif," kata Doni Monardo dikutip Kabar Joglosemar dari kominfo.go.id.

Kenaikan kasus setelah liburan berakibat bertambahnya pasien di rumah sakit. Ruang perawatan, ICU dan isolasi pun terisi lebih dari 80 persen.

"Bahkan pada periode bulan Januari 2020, beberapa provinsi sudah mencapai lebih dari 100 persen. Akibatnya, pasien harus dibawa ke luar provinsi," kata Doni Monardo.

Selain meningkatnya kasus positif dan aktif, menurut Doni Monardo, angka kematian pun menjadi sangat tinggi mencapai 250 orang per hari. Tenaga medis yang merawat pasien pun menjadi korban akibat terpapar Covid-19.

Baca Juga: Innalillahi, Melaney Ricardo ucapkan Selamat Jalan Selamanya untuk Raditya Oloan Suami Joanna Alexandra

Karena itu, Doni Monardo menilai larangan mudik merupakan pilihan yang tepat dan sangat strategis. Ini keputusan politik negara, sehingga tidak boleh ada satu pun pejabat yang berbeda narasi terkait larangan mudik.

Doni Monardo pun berharap agar eluruh pejabat di daerah melakukan sosialisasi kebijakan ketiadaan mudik ini. "Lebih baik hari ini kita lelah, dianggap cerewet, daripada korban Covid-19 berderet- deret, karena sudah tidak ada lagi pilihan lain," kata Doni Monardo.***

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah