Pihak perusahaan yang bekerja sama dengan Kodim pun memanggil 13 buruh yang dipercaya sebagai dalang dalam aksi demo dan mogok kerja tersebut dan diminta untuk mengundurkan diri dari perusahaan.
Marsinah pun berencana akan menuntut Kodim dengan bantuan saudaranya yang bekerja di Kejaksaan Surabaya.
Namun, sehari setelahnya, pada 6 Mei 1993, Marsinah sudah menghilang. Kabarnya ia diculik selama tiga hari.
Pada tanggal 8 Mei 1993, Marsinah ditemukan telah tewas di Desa Jagong, Nganjuk, Jawa Timur.
Baca Juga: Son Naeun Apink Tulis Pesan Menyentuh Pasca Tinggalkan PlayM
Berdasarkan hasil visum rumah sakit, Marsinah mengalami penganiayaan berat sebelum akhirnya meninggal.
Ada luka robek tak teratur sepanjang 3 cm dalam tubuh Marsinah. Di dalam tubuhnya ditemukan serpihan tulang dan tulang panggul bagian depan hancur.
Selain itu, selaput dara Marsinah robek. Kandung kencing dan usus bagian bawahnya memar. Rongga perutnya mengalami pendarahan kurang lebih satu liter.
Baca Juga: Valentino Rossi Ngaku Tidak Tertekan Saat Ditanya Masa Depannya di MotoGP
Hingga kini, pembunuh Marsinah masih menjadi misteri dan tak pernah diungkapkan oleh pengadilan.