Ancaman Kelaparan Membayangi Myanmar di Tengah Masalah Politik hingga Covid-19

- 23 April 2021, 10:47 WIB
Demo di tengah gejolak politik negara Myanmar
Demo di tengah gejolak politik negara Myanmar /Twitter/@YuYunLin27339351

Badan tersebut berencana untuk memperluas operasi, tiga kali lipat menjadi 3,3 juta jumlah orang yang dibantunya, dan menarik 106 juta dolar AS.

Dikutip dari Reuters, masalah kian parah dengan adanya gejolak politik Myanmar.

Krisis telah membuat sistem perbankan macet, menutup banyak cabang, membuat bisnis tidak dapat melakukan pembayaran dan pelanggan tidak dapat menarik uang tunai.

Baca Juga: Viral Wanita Lecehkan Gerakan Shalat dengan Angkat 2 Kaki Saat Sujud

Banyak orang bergantung pada kiriman uang dari kerabat di luar negeri. Sebagian besar impor dan ekspor telah dihentikan dan pabrik-pabrik ditutup.

Bank Dunia memperkirakan PDB Myanmar akan berkontraksi 10 persen pada tahun 2021, kebalikan dari tren yang sebelumnya positif.

Sebelum kudeta, WFP mengatakan sekitar 2,8 juta orang di Myanmar dianggap rawan pangan.

Pandemi virus korona berdampak besar pada ekonomi, yang telah tumbuh karena muncul dari isolasi dan kesalahan manajemen keuangan selama beberapa dekade di bawah pemerintahan militer sebelumnya. ***

Halaman:

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah