Baca Juga: 6 Perlakuan Rasis yang Diterima Lisa BLACKPINK, Disebut Ladyboy oleh Penggemar Asal China
Baca Juga: Selain Lisa BLACKPINK, Ini 7 Artis Korea yang Alami Diskriminasi dan Diperlakukan Rasis
Pada 1910, Pemimpin kantor perempuan Clara Zetkin mengajukan sebuah gagasan untuk menetapkan Hari Perempuan Internasional yang menyarankan setiap negara merayakan satu hari dalam setahun untuk mendukung aksi tuntutan perempuan.
Gagasan itu disetujui Konferensi perempuan dari 17 negara yang beranggotakan total 100 perempuan. Sehingga disepakati 19 Maret 1911 sebagai perayaan pertama Hari Perempuan Internasional di Austria, Jerman, Denmark dan Swiss.
Pergerakan perempuan di Rusia menggelar aksi damai menentang Perang Dunia I pada 8 Maret 1913. Setahun kemudian, perempuan seantero Eropa menggelar aksi yang sama di tanggal yang sama.
Baca Juga: Lisa BLACKPINK Diperlakukan Rasis, Penggemar Murka dan 'Serbu' YG Entertainment
Di era Perang Dunia II, 8 Maret pun digunakan seluruh dunia sebagai penanda momentum advokasi kesetaraan gender.
Tanggal 8 Maret kemudian diakui keberadaannya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1975. Pada 2011, mantan Presiden AS Barack Obama menetapkan Maret sebagai Bulan Sejarah Perempuan.
Hari Perempuan Internasional semakin riuh diperingati di seluruh penjuru dunia.