KABAR JOGLOSEMAR - Sebuah lembaga survei, Indikator Politik, mengungkapkan bahwa sebanyak 41 persen warga enggan divaksin. Keengganan itu terjadi karena berbagai alasan.
Menanggapi hasil survei tersebut, mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaen menyebut hal itu akibat banyaknya hoax yang beredar tentang vaksin Covid-19.
Karena itu, menurut Ferdinand Hutahaean, sudah saatnya komunikasi dan sosialiasi tentang manfaat vaksin ditingkatkan.
Baca Juga: Buntut Pemakaman COVID-19 Disebut Seperti Kubur Anjing, Relawan Geruduk Kantor DPRD Bantul
Baca Juga: Jadi Mentor Dance, Lisa BLACKPINK Pertanyakan Gaya Rambut Trainee
Sosialisasi antara lain dilakukan melalui ceramah-ceramah dalam ibadah dan tokoh-tokoh demi suksesnya program vaksinasi.
"Survei yg dilakukan oleh Indikator Politik ini menunjukkan bahwa masyarakat sempat ragu akibat banyaknya hoax yg beredar ttg Vaksin. Sekarang saatnya komunikasi lbh di tingkatkan utk sosialisasi melalui ceramah2 ibadah dan tokoh2 utk suksesnya vaksinasi," cuit Ferdinand Hutahaean yang dikutip Kabar Joglosemar dari akun twitter @Ferdinandhaean yang diuggah jam 12.44 WIB pada hari Senin 22 Februari 2021.
Tangkapan layar cuitan Ferdinand Hutahaean yang dikutip Kabar Joglosemar pada hari Senin 22 Februari 2021 :
Baca Juga: Soal Panggilan Umi dari Ayus, Ini Penjelasan Ayah Nissa Sabyan
Menanggapi cuitan Ferdinand Hutahaean yang mengutip hasil survei tersebut, seorang netizen bernama Iswanafiat dalam akun twitternya @iswanafiat mengatakan bahwa bila hasi survei tersebut benar maka vaksinasi fokus pada 59 warga yang menerima atau bersedia divaksin.
"Fokus pada 59% yang mau divaksin terlebih dahulu. Selesaikan secepat mungkin," cuit Iswanafiat yang dikutip Kabar Joglosemar hari Senin 22 Februari 2021.
Sementara Jhonson, warganet lainnya mengaku isteri merupakan tenaga kesehatan yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dan sebelum divaksin, tiap hari banyak temannya yang bekerja di rumah sakit tersebut yang ikut terpapar virus corona. Namun, setelah disuntik vaksin sudah jadi zero (nol) kasus positf Covid-19 di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Pejabat di Bantul Ini Sebut Pemulasaran Jenazah COVID-19 Seperti Kuburkan Binatang
Baca Juga: Pejabat di Bantul Ini Sebut Pemulasaran Jenazah COVID-19 Seperti Kuburkan Binatang
"Istri saya bagian dari Tenaga kesehatan di rmh sakit,sebelum ada vaksin hampir tiap hari teman2 di rmh sakit pasti ada yang terpapar virus Corona,tapi puji Tuhan setelah semua tenaga kesehatan nya di suntik vaksin sekarng jadi zero kasus pada rekan2 kerjanya," cuit Jhonson dikutip Kabar Joglosemar dari akun twitter @Jhonson44870169.