Aris Junaidi yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman Kemdikbud, Rabu 10 Februari 2021, mengatakan, lulusan perguruan tinggi perlu disiapkan agar mampu menciptakan lapangan kerja sendiri atau menjadi wirausaha, bukan melnjadi pencari kerja.
Sebagai bagian dari generasi Z, mahasiswa dikenal memiliki kemampuan dan keahlian yang lebih melalui berbagi ide kreatif dan inovatif yang bisa berkontribusi dan berperan dalam membangun perekonomian bangsa dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Karena itu, menurut Aris, PKMI diadakan guna mendorong muncul dan lahirnya wirausaha muda di perguruan tinggi.
Dalam PKMI terdiri dari Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI), Akselerasi Bisnis Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) dan Pendamping Wirausaha Mahasiswa Indonesia (PWMI).
Menurut Aris Junaidi, PKMI diharapkan mampu mengembangkan kewirausahaan mahasiswa Indonesia dan menghasilkan karya kreatif dan inovatif.
Hal ini bertujuan untuk membuka peluang usaha bagi mahasiswa setelah menyelesaikan program studi sekaligus mendukung visi misi pemerintah yang tercantum dalam rencana strategi Kemendikbud untuk pengembangan wirausahawan baru dalam mewujudkan kemandirian bangsa.
Baca Juga: Tanpa Rekening, Ini Cara Cairkan BST Rp300 Ribu Februari 2021
Kepala LLDIKTI Wilayah I Ibnu Hajar mengaku baha tantangan terbesar bangsa adalah bagaimana menyiapkan lulusan yang tangguh, kreatif, inovatif serta memiliki daya saing sehingga diharapkan terbentuknya lulusan yang memiliki kapasitas dalam menciptakan lapangan kerja, bukan sebaliknya hanya menjadi pencari kerja.
Dikatakan, PKMI diharapkan bisa menumbuhkan keyakinan akan relevansi layanan akademik yang perlu dikaitkan dengan kebutuhan dunia kerja dan kebutuhan pasar, sehingga mampu memberikan pengaruh dan mengintegrasikan teknologi yang bisat dimanfaatkan dalam memperkuat lulusan dalam bersaing dalam lapangan kerja.***