95 Persen Pasien Positif COVID-19 Menerima Perawatan Bukan di Rumah Sakit, Ini yang Terjadi di Rwanda

- 27 Januari 2021, 09:57 WIB
Ilustrasi pandemi COVID-19
Ilustrasi pandemi COVID-19 /Pixabay.com/Roksana Helscher

KABAR JOGLOSEMAR - Pandemi COVID-19 masih melanda berbagai negara di dunia. Negara Rwanda di Afrika Timur berjuang menghadapi lonjakan infeksi virus corona bahkan fasilitas kesehatannya terbatas.

Hingga Minggu, 24 Januari 2021 melaporkan ada 12.975 orang terinfeksi virus corona. Pemerintah mencatat masih ada 4.381 kasus aktif COVID-19 dan 174 orang meninggal dunia.

Rwanda hanya memiliki 500 tempat tidur untuk pasien dalam perawatan insentif. Pemerintah Rwanda pun memutuskan perawatan di rumah setelah ada lonjakan kasus positif COVID-19.

Hanya sedikit pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Lebih dari 4.000 kasus positif COVID-19 aktif dilaporkan di Rwanda.

Baca Juga: Terus Meningkat Angka Harian Pasien Sembuh COVID-19 di Indonesia

Baca Juga: Simak, 5 Zodiak China ini Akan Mendapat Keberuntungan di Tahun Kerbau 2021

"95 persen menerima perawatan di rumah. Hanya sedikit yang dirawat di rumah sakit dan pusat perawatan lainnya," terang Menteri Kesehatan Daniel Ngamije, seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari Anadolu Agency.

Pasien positif COVID-19 diminta untuk isolasi mandiri di rumah. Mereka juga diminta menghindari kontak dengan orang yang tinggal bersama. Petugas kesehatan komunitas turut membantu melakukan pengawasan para pasien positif COVID-19 menerima perawatan dan tidak melanggar karantina.

Menariknya, pasien positif COVID-19 di Rwanda diberi saluran bebas pulsa. Sehingga mereka bisa menghubungi petugas jika terjadi keadaan darurat.

Pada Sabtu, 23 Januari 2021 lalu, Pemerintah Rwanda melakukan tes massal untuk para orangtua dan kelompok berisiko terpapar COVID-19 di Kigali. Dari 4.500 orang yang dites pada hari pertama, ditemukan 220 orang didiagnosis COVID-19.

Baca Juga: Tol Bakauheni-Palembang Diresmikan, Waktu Tempuh dari 12 Jam Jadi 3,5 Jam

Baca Juga: Mengenal Makna Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili

Kementerian Kesehatan setempat menargetkan lebih dari 20 ribu orang di seluruh Kigali hingga Senin, 25 Januari 2021 dites COVID-19. Pekan lalu, Pemerintah Rwanda telah memberlakukan lockdown selama 15 hari. Hal ini diberlakukan setelah adanya lonjakan kasus COVID-19 baru.***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah