COVID-19 Dibandingkan dengan TBC, dr Tirta Ngamuk

- 26 Januari 2021, 06:58 WIB
dr Tirta.
dr Tirta. /Instagram.com/@dr.tirta//Instagram.com/@dr.tirta

KABAR JOGLOSEMAR – Dokter sekaligus pengusaha, Dokter Tirta kembali meluruskan salah kaprah di masyarakat, tentang perbedaan COVID-19 dan TBC.

Perlu diketahui, Dokter Tirta adalah salah satu dari sekian tenaga medis yang kerap membagikan info seputar COVID-19, mulai dari vaksinasi, penanganan, dan lain-lain.

Lewat akun Instagramnya, tak jarang ia mengedukasi masyarakat tentang Kesehatan. Terkadang, ia juga membantah hoax-hoax yang beredar di masyarakat.

Baca Juga: Referensi Doa Saat Menghadapi Masalah dan Musibah Dalam Agama Katolik

Baru-baru ini, lewat video tiktoknya, Dokter Tirta kembali mengedukasi masyarakat sekaligus meluruskan opini keliru yang disampaikan oleh orang tersebut.

“Saya serius tanya, TBC DAN COVID 19 lebih berbahaya mana? Karena covid 19 bisa sembuh dengan antibody dan TBC tidak bisa sembuh dg antiobodi!” tanya salah seorang followernya.

Melihat ada pertanyaan tersebut, Dokter Tirta merasa pertanyaan itu justru dapat menggiring opini publik bahwa COVID-19 tidak lebih berbahaya dari TBC.

“Niat tanya tapi endingnya nggiring opini gini. Padahal saya jelas salah satu duta stop tbc lho. Mash aja ada orng gini,” komentar Dokter Tirta dikutip Kabar Joglosemar.com dari akun Instagram @dr.tirta.

Baca Juga: Mas Ganteng Jin BTS Trending di Twitter, Ternyata Gara-gara Ini

Lelaki berkacamata tersebut lalu membantah opini tersebut yang mengatakan bahwa TBC tidak memerlukan antibodi.

Ia bisa seyakin itu karena selain ia dokter, lelaki kelahiran Surakarta ini juga adalah seorang penyintas TBC.

“TBC itu ada antibodinya bos. Kok kamu ngawur e ngomongnya bos,” ucap Dokter Tirta.

Bagi yang belum tahu, penyakit TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru. Hampir sama juga dengan COVID-19.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Dhuha Beserta Niat, Rukun, dan Doa Setelah Sholat Dhuha

Namun, keduanya tidak bisa dibandingkan begitu saja karena penyebabnya berbeda. Demikian pula dengan gejalanya.

“Kenapa TBC dan COVID-19 itu tidak bisa dibandingkan? TBC ini prosesnya panjang, 6 bulan baru ngerusak paru. COVID ini bisa 7-14 hari. Memang 80% gejalanya ringan, tapi 20% gejalanya mematikan,” jelasnya kemudian.

Secara blak-blakan, Dokter Tirta mengungkapkan bahwa sebaiknya orang tersebut dapat lebih teliti dan tidak sembrono dalam bertanya.

Pasalnya, pertanyaan disertai opini yang tidak benar tersebut dapat mempengaruhi orang lain agar menyepelekan COVID-19.

“Ngawur kalau kamu komen. Sotoy!” lanjut Dokter Tirta.

Baca Juga: Mengenal Isi Piringku, Panduan Terapkan Gizi Seimbang

Terkait dengan pandemi di Indonesia yang tak kunjung selesai, Dokter Tirta memberi alasan bahwa banyak orang terutama anak muda yang minim literasi.

“Saya baru sadar, kenapa pandemi Indonesia ga kelar2? Karena sebagian anak mud akita gak melek literasi,” tutupnya.***

 

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x