KABAR JOGLOSEMAR - Kota Manado di Sulawesi Utara dilanda bencana banjir dan longsor. Hingga Minggu, 17 Januari 2021 ada sembilan kecamatan dan 33 kelurahan yang terendam banjir.
Bencana banjir dan longsong yang terjadi Manado diduga akibat hujan deras dengan intensitas tinggi. Selain itu, struktur tanahnya labil.
Baca Juga: Data Korban Meninggal Dunia Gempa Sulbar: 73 Orang
Peristiwa banjir mulai terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 15.09 WITA. Dilaporkan tinggi muka air sekitar 50 hingga 300 centimeter.
Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sembilan kecamatan yang terdampak bencana banjir, berikut daftarnya:
- Kecamatan Singkil (lima kelurahan)
- Kecamatan Paal Dua (enam kelurahan)
- Kecamatan Tuminting (lima kelurahan)
- Kecamatan Bunaken (satu kelurahan)
- Kecamatan Sario (tiga kelurahan)
- Kecamatan Wenang (dua kelurahan)
- Kecamatan Tikala (empat kelurahan)
- Kecamatan Malalayang (empat kelurahan)
- Kecamatan Wanea (tiga kelurahan)
Baca Juga: Sedikitnya 3 Orang Meninggal Akibat Banjir Manado
Akibatnya, sebanyak 500 orang warga harus mengungsi. Lima orang dinyatakan meninggal dunia dan 1 orang masih dalam pencarian.
“Peristiwa ini menyebabkan lima orang meninggal dunia, satu orang hilang masih dalam pencarian serta 500 jiwa mengungsi yang masih dalam proses pendataan,” demikian dikutip KabarJoglosemar.com dari laman resmi BNPB, Minggu, 17 Januari 2021.
Evakuasi korban serta penanganan bencana banjir dan tanah longsor langsung ditangani oleh BPBD Sulut, Tim SAR, TNI, Polri, BPBD Manado, Rapi serta masyarakat sekitar.