Seiring dengan penyelidikan yang terus dilakukan, muncul fakta baru terkait pesawat yang kini dinyatakan jatuh tersebut.
Baca Juga: Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak, Ini Daftar Kecelakaan Pesawat yang Pernah Terjadi di Indonesia
Baca Juga: Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak, Ini 5 Tragedi Pesawat yang Melibatkan Jagat Olahraga
Menurut informasi dari akun tentang penerbangan di seluruh dunia, @FlightRadar24, pesawat Sriwijaya yang kini tengah jatuh tersebut telah mengudara selama 26 tahun.
Selain telah cukup lama beroperasi, pesawat Sriwijaya tersebut juga tergolong pesawat klasik, yakni Boeing 737-500.
Hal tersebut disampaikan FlightRadar24 melalui akun media sosial Twitter miliknya @flightradar24 segera setelah info jatuhnya pesawat ini menyebar.
"Penerbangan #SJ182 dioperasikan menggunakan pesawat Boeing 737-500 "klasik" dengan nomor regisrasi keanggotaan PK-CLC (MSN 27323). Penerbangan pertama pesawat ini pada Mei 1994 (26 tahun)," tulisnya sebagaimana dikutip Kabar Joglosemar.com dari akun @FlightRadar24.
Seolah ingin menegaskan kesaksian yang mengaku mendengar suara ledakan, FlightRada24 juga menuturkan bahwa pesawat menukik turun dari ketinggian kurang lebih 10.000 kaki dalam waktu yang singkat.
Perlu diketahui, pesawat yang tiba-tiba berubah ketinggiannya dengan cepat, bahkan jatuh, kondisinya akan diperparah dengan adanya gaya gravitasi atau g-force.
Adanya gaya gravitasi inilah yang menyebabkan percepatan suatu pesawat ke bawah ketika jatuh hingga kemungkinan menukik dengan tajam. Kerusakannya pun cenderung fatal.