Jadi Lebih Singkat, CDC Merevisi Aturan Karantina untuk Kasus Corona

- 26 Desember 2020, 21:31 WIB
Ilustrasi corona.
Ilustrasi corona. /Pixabay/cromaconceptovisual

KABAR JOGLOSEMAR - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merevisi pedoman untuk karantina terkait kasus corona. CDC mengurangi jumlah waktu orang untuk tinggal di rumah.

"Setelah meninjau dan menganalisis data penelitian dan pemodelan baru, CDC telah mengidentifikasi dua periode karantina alternatif yang dapat diterima," kata Dr. Henry Walke, manajer insiden tanggapan COVID-19 CDC.

Baca Juga: Ini 3 Khasiat Konsumsi Pare Selain Menurunkan Kadar Gula Darah

Dikutip KabarJoglosemar.com dari HealthLine, karantina dapat berakhir jika:

- Setelah 10 hari tanpa tes swab, orang tersebut dilaporkan tidak memiliki gejala

- Setelah 7 hari dengan hasil tes swab negatif jika orang tersebut melaporkan tidak memiliki gejala.

Ia menambahkan bahwa pemerintah setempat memiliki kebijakan untuk menyesuaikan pedoman CDC sesuai dengan situasi dan kondisi di negara tersebut.

Meskipun masa karantina jadi lebih singkat, ia mengingatkan bahwa orang tersebut masih harus memantau gejala mereka selama 14 hari setelah terpapar.

Baca Juga: Cek di Sini, Jadwal dan Link Streaming Misa Minggu 27 Desember Perayaan Pesta Keluarga Kudus

Masa karantina yang singkat ini membuat banyak orang bertanya-tanya apakah mampu meningkatkan resiko.

Dr. John Brooks, kepala petugas medis untuk tanggapan COVID-19 CDC, risiko terkait dengan karantina 10 hari baru meningkat antara 1 dan 12 persen.

"Itu dalam konteks pemantauan gejala selama masa karantina dan, yang terpenting, untuk menambah apa yang dikatakan Walke, bahwa mereka juga perlu memantau gejala selama sisa 14 hari," kata Brooks.

Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya resiko. Seseorang dimungkinkan menularkan virus corona setelah melakukan karantina selama 7 hari dan mendapat hasil tes negatif. Diperkirakan resikonya berkisar 5-10 persen.

Baca Juga: Ingin Hati Damai, Berikut Doa Malam Sebelum Tidur untuk Agama Katolik

Meskipun ada kemungkinan resiko, pihaknya mengimbau agar semua orang menggunakan masker dan selalu mencuci tangan.

Resiko penularan virus corona setelah karantina tanpa tes negatif adalah sekitar 1,4 persen, itu turun menjadi di bawah 1,1 persen dan bahkan serendah 0,3 persen untuk orang yang dikarantina dan hasil tes negatif.

CDC berupaya untuk mempermudah proses karantina. Walke mengatakan rekomendasi baru dimaksudkan untuk mengatasi salah satu masalah yang berkaitan dengan karantina 14 hari.

“Mengurangi lamanya karantina dapat memudahkan orang untuk mengambil tindakan kesehatan masyarakat yang kritis ini dengan mengurangi kesulitan ekonomi yang terkait dengan periode yang lebih lama,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Hal yang Pernah Membuat D.O EXO dan Jin BTS Trending, Hampir Fanwar!

“Apalagi jika mereka tidak bisa bekerja selama itu.” lanjutnya.

Walke menambahkan bahwa masa karantina yang lebih pendek juga dapat mengurangi stres pada masyarakat ketika infeksi baru meningkat dengan cepat.

Rekomendasi yang direvisi berlaku untuk mereka yang dianggap kontak dekat dari mereka yang terinfeksi.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah