Tak hanya itu, ada potensi reaksi silang munculnya antibodi akibat virus selain SARS-CoV-2. Hal ini karena rapid test antibodi tidak memeriksa spesifik SARS-CoV-2.
Sehingga, hasil tes bisa jadi positif atau reaktif tapi bukan disebabkan oleh COVID-19.
Sedangkan Rapid Test Antigen adalah tes diagnostik cepat penyakit virus corona (COVID-19) pada sampel dari saluran pernapasan. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi.
Sehingga, rapid test antigen ini paling baik dilakukan ketika seseorang baru saja positif corona
Sebelum antibodi muncul dan melawan virus corona, ada peran antigen yang bertugas mempelajarinya. Keberadaan antigen itulah yang dideteksi.
Meskipun demikian, hasil rapid test antigen juga memiliki kemungkinan hasil yang tak akurat.
Baca Juga: Libur Akhir Tahun, Ini Tempat Nongkrong yang Instagramable di Jogja
Alasannya adalah virus yang dipelajari antigen bisa jadi bukanlah SARS-CoV-2. Bisa saja virus lain seperti influenza.
Pastikan kamu memeriksa jenis rapid test yang diminta jika berniat untuk berlibur ke luar kota.***