Soal Kasus Kartun Nabi Muhammad, Presiden Macron: Saya Membela Kebebasan Berbicara dan Menggambar

4 November 2020, 21:43 WIB
Emmanuel Macron /

KABAR JOGLOSEMAR - Pernyatan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang mengaitkan gambar kartun Nabi Muhammad dengan kebebasan berpendapat justru menuai kontoversi.

Pernyataan Presiden Macron dituding menghina Islam. Hal itu membuat kasus kartun nabi Muhammad ini tidak kunjung mereda.

Aksi demonstrasi tak bisa dielakkan lagi. Berbagai negara melakuakn aksi boikot terhadap produk dan merk yang berasal dari negeri Menara Eiffel tersebut.

Boikot produk ini dilakukan sebagai respons atas tindakan Emmanuel Macron yang dinilai menyinggung.

Baca Juga: Ini 13 Produk Prancis yang Populer di Indonesia dan Sering Dipakai Sehari-hari

Tak cuma di luar negeri, Indonesia pun menyatakan sikapnya. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun juga menyampaikan niatan aksi boikot.

"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada Ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis," tulis salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu.

Emmanuel Macron memberikan pembelaan atas pernyataan yang diungkapkan sebelumnya terkait dengan komik Nabi Muhammad dan tudingan menghina Islam.

Baca Juga: Pernyataan Presiden Emmanuel Macron Inilah yang Memicu Boikot Produk Prancis di Berbagai Negara

Seperti diketahui komik itu memicu ketegangan Prancis dan sejumlah negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim lainnya.

Ada beberapa negara bahkan melakukan protes dengan demo sampai melakukan boikot produk Prancis.

“Saya memahami sentimen yang diungkapkan dan saya menghormati mereka. Tapi Anda harus memahami peran saya sekarang, untuk melakukan dua hal: mempromosikan ketenangan dan juga melindungi hak-hak ini," ujarnya dalam wawancara ekslusifnya dengan Al Jazeera pada Sabtu, 31Oktober 2020 kemarin seperti dikutip oleh KabarJoglosemar.com.

Baca Juga: Update! Ini Cara Voting MAMA 2020 di mama.mwave.me/en/vote

"Saya akan selalu membela di negara saya kebebasan untuk berbicara, menulis, berpikir, menggambar. Ini adalah hak dan kebebasan kami," kata Macron.

Baca Juga: MUI Suarakan Boikot Produk Prancis, Ini Merk Prancis di Indonesia, dari Makanan hingga Kosmetik

Macron juga mengecam apa yang dia gambarkan sebagai "distorsi" dari para pemimpin politik, dengan mengatakan bahwa banyak orang yang mempercayai kartun itu adalah buatan negara Prancis.

"Saya pikir reaksi itu muncul sebagai akibat dari kebohongan dan distorsi kata-kata saya karena orang-orang mengerti bahwa saya mendukung kartun ini," kata Macron.

“Karikatur itu bukan proyek pemerintah, tapi muncul dari surat kabar bebas dan independen yang tidak berafiliasi dengan pemerintah,” tambahnya.

Baca Juga: Penyebab Komedian Park Ji Sun dan Ibunya Meninggal Dunia

Tapi di situ ia menekankan lagi dukungannya soal kebebasan berpendapat yang kini tengah menimbulkan kontroversi.

Tak cuma itu, Macron juga mengecam sejumlah aksi teror yang terjadi setelah kasus tersebut. Misalnya seperti serangan di gereja Nice, Kamis (29/10) yang dilakukan oleh pemuda Tunisia.

"Saya tidak akan pernah menerima bahwa mereka bisa membenarkan kekerasan. Dan saya pikir pesan kami jelas yakni melindungi kebebasan dan hak kita," tegas Macron. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Kabar Joglosemar

Tags

Terkini

Terpopuler