KABAR JOGLOSEMAR - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa waktu lalu yang menuai kontroversi semakin melebar.
Karena ujarannya yang dinilai menghina Islam dan Nabi Muhammad, terjadilah aksi protes besar dan juga boikot yang dilakukan di sejumlah negara.
Boikot produk Prancis itu dilakukan dengan menarik dan menyegel merk dari negara itu dari rak di toko-toko.
Sejumlah negara yang diketahui melakukan boikot diantaranya, Kuwait, Mesir, dan masih banyak negara lainnya. Turki bahkan adalah salah satu yang paling kentara setelah adanya ajakan demo dari Presiden Erdogan.
Baca Juga: Ini 10 Produk Prancis yang Sering Dipakai Orang Indonesia Sehari-hari, Ada Kecanikan Sampai Makanan
Lantas pernyataan apa yang memicu boikot? Rupanya, hal itu bermula dari pernyataan Macron yang dianggap menghina umat Islam juga Nabi Muhammad.
Namun jauh sebelum pernyataan Macron muncul, dari sinilah semuanya bermula.
Sekitar September 2020, proses pengadilan penyerangan di kantor Majalah Charlie Hebdo pada 2015 lalu kembali bergulir.
Di bulan yang sama itulah, penerbit majalah satir itu kembali menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Sempat ada aksi protes yang dilayangkan kepada kantor lama majalah itu.
Tak lama berselang, pada 2 Oktober 2020 lalu. Macron menyampaikan pidato soal separatisme islamis. Dalam pidato yang panjang itu, ia menyebut banyak hal termasuk krisis yang terjadi di sana.