KABAR JOGLOSEMAR - Belakangan ini norovirus sedang hangat menjadi perbincangan masyarakat.
Belum lama ini muncul kasus mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanzi, China.
Para mahasiswa itu dikabarkan mengalami diare dan muntah-muntah, hingga ada yang menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Belum Selesai Corona Virus, Beredar Norovirus, Apa Itu?
Melihat virus tersebut, norovirus sebetulnya bukanlah virus yang terbilang baru. Norovirus atau yang disebut virus Norwalk sudah muncul sejak dulu.
Virus ini dinamakan juga sebagai virus Nornwalk karena kemunculannya pertama kali di Norwalk, Ohio, Amerika Serikat, pada tahun 1972. Virus itu menjadi penyebab paling umum dari gastroenteritis akut (diare dan muntah) di seluruh dunia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pakar dari FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam SpPd(K) MMB, FINASIM, FACP dalam siaran pers pada Senin, 19 Oktober 2020 seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari ANTARA.
Baca Juga: Kerap Dijumpai di Tanaman Hias Populer, Apa Itu Senyawa Beracun Kristal Kalsium Oksalat?
Mengutip dari laman CDC, gejala norovirus yang lazim ditemui ialah merasa sangat sakit, muntah atau mengalami diare berkali-kali dalam sehari.
Gejala yang paling umum dari norovirus antara lain diare, muntah, mual dan sakit perut.
Bisa pula diikuti gejala lain berupa demam ringan, sakit kepala, pegal-pegal atau nyeri otot dan, kelelahan.
Sementara gejala baru bisa dirasakan antara 12 hingga 48 jam setelah terpapar. Kebanyakan orang dengan penyakit norovirus akan membaik dalam 1 hingga 3 hari.
Baca Juga: Tengah Digandrungi, Ini 6 Cara Merawat Alocasia Agar Daun Mengkilap
Norovirus ini ditularkan melalui melalui foodborne atau makanan terutama yang tidak higenis kebersihannya.
Makanan yang tidak dibersihkan dengan baik juga bisa menjadi celah penyebaran norovirus. ***